Puasa Sebagai Bentuk Pengobatan

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani

Jumat 23 Apr 2021 19:33 WIB

Ilustrasi Berpuasa Foto: Pixabay Ilustrasi Berpuasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan ibadah puasa bukan sekadar untuk menjalankan perintah Allah. Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik. Salah satu hikmah dari sekian banyak hikmah puasa Ramadhan yang terkait dengan kehidupan pribadi manusia adalah puasa menjadi pengobatan.

Dalam buku yang berjudul Misteri Puasa, Hemat dan Syukur karya Badiuzzaman Said Nursi dijelaskan, puasa merupakan salah satu bentuk pengobatan ampuh bagi manusia, yaitu sebagai diet jasmani dan rohani. Hal itu sebagaimana telah diakui oleh ilmu kedokteran.

"Sebab, ketika nafsu manusia ingin bebas dalam urusan makan dan minum, ia akan mendatangkan sejumlah bahaya fisik dalam kehidupan pribadinya," kata Nursi.

Demikian halnya ketika manusia melahap apa yang berada di hadapannya tanpa peduli apakah halal atau haram, maka ia akan  meracuni kehidupan maknawinya hingga nafsunya sulit untuk taat  kepada kalbu dan roh. Menurut Nursi, nafsu ini mengambil alih kendali dengan bebas merdeka tanpa mengetahui arah tujuan. Manusia tak bisa lagi mengendalikannya, malah ia yang  mengendalikan manusia.

Adapun pada bulan Ramadhan, menurut Nursi, nafsu manusia terbiasa melakukan sejenis diet lewat puasa dan berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan penyucian dan latihan serta belajar untuk menaati perintah. Karena itu, kata Nursi, orang yang berpuasa tidak terkena berbagai penyakit yang diakibatkan oleh penuhnya perut dan penumpukan makanan.

Nursi mengatakan, orang yang berpuasa siap mendengar sejumlah perintah yang bersumber dari akal dan syariat. Ia juga tidak mau jatuh ke dalam hal yang haram lewat upayanya meninggalkan yang halal, serta berusaha tidak merusak kehidupan maknawinya

Kemudian, lanjut Nursi, pada umumnya kebanyakan orang akan diuji dengan rasa lapar. Karena itu, mereka membutuhkan latihan, yaitu dengan cara lapar yang melatih manusia untuk bisa bersabar dan bertahan. Menurut Nursi, puasa Ramadhan merupakan bentuk latihan, pembiasaan, dan kesabaran menahan lapar sepanjang lima belas jam atau dua puluh empat jam bagi yang tidak bersahur.

"Jadi, puasa merupakan terapi ampuh untuk mengobati ketidaksabaran dan  ketidaktangguhan manusia yang  melipatgandakan berbagai musibah yang menimpanya," kata Nursi.