Jumat 23 Apr 2021 22:53 WIB

Tantangan BMKG Sebarkan Informasi Peringatan Dini

Peringatan dini yang dikeluarkan tidak selalu menarik perhatian masyarakat.

Sejumlah kendaraan menembus hujan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (15/4/2021). BMKG memprakirakan selama tiga hari ke depan potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah kendaraan menembus hujan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (15/4/2021). BMKG memprakirakan selama tiga hari ke depan potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada. Peringatan dini yang dikeluarkan pihaknya tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi kemudian kalah dengan trendingnya pernikahan Atta-Aurel, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita.

Baca Juga

Kasus lainnya saat BMKG mengeluarkan peringatan dini akan cuaca ekstrem Jakarta, namun tidak mendapat perhatian masyarakat meski telah diumumkan baik seminggu sebelum maupun tiga hari sebelum hujan lebat terjadi.

"Tetapi begitu Kedutaan Amerika menggunakan data BMKG untuk memberikan peringatan dini dengan karena bahasa Inggris, semuanya tertarik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement