Sabtu 24 Apr 2021 06:09 WIB

Indonesia Tengah Mengembangkan Pariwisata Halal

Indonesia tengah mengembangkan pariwisata halal atau ramah Muslim

Para joki cilik memacu kuda dalam perlombaan pacuan kuda tradisional Gayo di Lapangan Blang Bebangka, Provinsi Aceh, Indonesia, pada 17 September 2018. Pacuan kuda tradisional Gayo merupakan salah satu tradisi turun temurun di tanah Gayo, kuda yang diperlombakan berasal dari tiga kabupaten serumpun tanah Gayo diantaranya, Aceh Tengah, Bener Meraih, dan Gayo Lues.
Foto: Anadolu Agency
Para joki cilik memacu kuda dalam perlombaan pacuan kuda tradisional Gayo di Lapangan Blang Bebangka, Provinsi Aceh, Indonesia, pada 17 September 2018. Pacuan kuda tradisional Gayo merupakan salah satu tradisi turun temurun di tanah Gayo, kuda yang diperlombakan berasal dari tiga kabupaten serumpun tanah Gayo diantaranya, Aceh Tengah, Bener Meraih, dan Gayo Lues.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tengah mengembangkan konsep pariwisata ramah Muslim atau pariwisata halal.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan Sumatera Barat dan Aceh berpotensi jadi destinasi untuk pengembangan pariwisata halal tersebut.

“Saya akan ke Sumbar dan ke Aceh nanti akan bicarakan bagaimana potensi pariwisata ramah muslim bisa kita garap,” kata Sandiaga dalam konfrensi pers virtual, Senin.

Menurut dia, kementeriannya saat ini sedang meninjau dan menata ulang secara menyeluruh sektor pariwisata halal di Indonesia.

 

Dia menuturkan, pariwisata halal harus ditekankan sebagai destinasi yang memberikan banyak pelayanan untuk wisatawan muslim.

Berdasarkan hasil pembedahan data, lanjut dia wisatawan yang fokus mencari wisata ramah muslim di Indonesia kebanyakan berasal dari Malaysia, Singapura, dan wisatawan dalam negeri.

Menurut Sandiaga hal tersebut harus diperbaiki lagi sebab belum bisa mengonversi wisatawan-wisatawan dari Timur Tengah.

“Kita belum mampu mengkonversi wisatawan-wisatawan dari timur tengah. Nah ini PR buat kita,” jelas dia.

Namun, karena masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kata dia, wisatawan dalam negeri lebih dulu jadi prioritas.

"Kalau ini bisa terus dikembangkan servis tambahan untuk ramah muslim kita akan mampu menaikkan minat wisata dan semakin membuka peluang agar kita pulih," tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno diminta mengembang wisata halal oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.


Pengembangan wisata halal pun diharap tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa menangkap peluang untuk menggairahkan sektor pariwisata setelah pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement