Ahad 25 Apr 2021 17:34 WIB

Turunnya Wahyu yang Melarang Tawaf Telanjang di Kabah

Kaum musyrik tidak boleh lagi bertawaf telanjang di depan Kabah.

Setelah pada Kamis (5/3) malam lalu Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini kerajaan memagari Ka
Foto: dok. Istimewa
Setelah pada Kamis (5/3) malam lalu Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini kerajaan memagari Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Selepas ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyyah kaum Muslim di bawah pimpinan Rasulullah semakin bersemangat menyebarkan dakwahnya ke berbagai wilayah. Sehingga, seluruh kawasan hijaz pun segera di bawah naungan Muslim.

Syekh Ahmad Rofi Usmani mengatakan, ketika musim haji pada 9 Hijriyah tiba, Rasulullah sibuk menerima utusan dari berbagai wilayah. Di tengan kesibukan itu Rasulullah memerintahkan Abu Bakar AS- Siddiq untuk memimpin sekitar 300 jamaah haji dari Madinah untuk bertolak ke Makkah.

Baca Juga

"Waktu itu, ibadah haji masih dilakukan pula oleh bukan para pemeluk Islam," kata Syekh Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya "Pesona Ibadah Nabi, Zakat Puasa, Haji". Merasa telah waktunya untuk menyatakan bahwa ibadah haji khusus untuk kaum muslim, Rasulullah SAW pun mengutus Ali Ibn Abu Thalib untuk menyusul Abu Bakar.

"Beliau Nabi Muhammad menugaskan untuk menyampaikan pesan beliau di Mina tentang pengakhiran kebolehan ibadah haji bagi bukan pemeluk Islam," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement