Selasa 27 Apr 2021 01:23 WIB

Masyarakat Tasikmalaya Diminta Pahami Mitigasi Bencana

Dengan mampu melakukan mitigasi mandiri saat bencana, korban jiwa dapat berkurang

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf memeriksa kesiapan peralatan dalam penanggulangan bencana, di haalman Bale Kota Tasikmalaya, Senin (26/4). Pemeriksaan peralatan itu dilakukan dalam rangkat meningatkan mitigasi bencana pada momen Hari Kesiapsiagaan Bencana 2021
Foto: bayu adji p
Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf memeriksa kesiapan peralatan dalam penanggulangan bencana, di haalman Bale Kota Tasikmalaya, Senin (26/4). Pemeriksaan peralatan itu dilakukan dalam rangkat meningatkan mitigasi bencana pada momen Hari Kesiapsiagaan Bencana 2021

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menggelar apel dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2021 pada Senin (26/4). Pelaksanaan apel diikuti  berbagai pihak terkait mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, PMI, dan petugas terkait lainnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, kejadian bencana di Kota Tasikmalaya meningkat dalam setahun terakhir. Berdasarkan laporan yang dimilikinya, bencana yang banyak terjadi di Kota Tasikmalaya adalah pohon tumbang, genangan air, tanah longsor, dan yang lainnya. "Itu semua berawal dari cuaca ekstrem," kata dia, Senin (26/4). 

Menurut dia, kejadian cuaca ekstrem itu tak bisa ditebak dengan mudah. Karena itu, agar masyarakat terbiasa menghadapi bencana, perlu dilakukan latihan atau simulasi bencana secara rutin.

Ia menilai, dengan melakukan simulasi kebencanana secara rutin, pemahaman masyarakat dalam penanggulangan bencana dapat meningkat. Akhirnya, masyarakat akan melakukan mitigasi secara mandiri, sehingga ketika terdapat kejadian bencana, timbulnya korban jiwa dapat diminimalisir.

 

"Saya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, pemahaman dalam hal penanggulangan bencana dapat meningkat dan menumbuhkan dapat kepedulian yang tinggi terhadap upaya-upaya penanggulangan bencana di Kota Tasikmalaya," kata dia.

Yusuf juga meminta petugas BPBD Kota Tasikmalaya agar selalu menyampaikan informasi mengenai potensi kejadian bencana kepada masyarkat. Petugas BPBD juga mesti selalu bersinergi dengan stakeholder lainnya dalam melakukan penanganan bencana.  "Apalagi alat yang kita punya sangat terbatas. Karenanya dibutuhkan koordinasi alat yang baik dengan TNI dan Polri," kata dia.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Undang Hendiana mengatakan, semua pihak bertanggung jawab dalam melakukan pengurangan risiko bencana. Dengan bengitu mitigasi dapat dilakukan dengan maksimal.

Ia menyebut, salah satu bencana yang serinv terjadi adalah terjadinya genangan air dari sungai. Itu disebabkan daya tampung sungai terbatas, sementara curah hujan tinggi.

"Untuk mitigasi bencan itu kan bukan hanya tugas BPBD. Tapi juga ada peran instansi lain, dan masyarakat untuk ikut menjaga wilayah sungai," kata dia.

Selain itu, menurut dia, dalam beberapa bulan terakhir banyak terjadi bencana pohon tumbang. Hal itu disebabkan oleb cuaca ekstrem yang sering terjadi beberapa waktu ke belakang.

Sementara itu, di Kabupaten Tasikmalaya, HKB 2021 diperangati dengan mengadakan talkshow mitigasi bencana. Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, talkshow itu dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang paham mitigasi bencana.

"Apalagi Kabupaten Tasik adalah daerah rawan ke dua di tingkat nasonal untuk masalah kebencanaan," kata dia.

Ia menyebutkan, sejak Januari 2021 sudah terdapat 118 kejadian bencana mulai dari tanah longsor, banjir, angin kencang, dan lain-lain, di Kabupaten Tasikmalaya. Dari ratusan kejadian itu, pergerakan tanah dan tanah longsor adalah bencana yang paling mendominasi di Kabupaten Tasikmalaya. 

Menurut Nuraedidin, mitigasi bencana pergerakan tanah dan tanah longsor sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan kearifan lokal. Ia mencontohkan, pada dasarnya orang-orang zaman dahulu tak membuat rumah di tanah yang memiliki kemiringan yang curam. Itu dilakukan agat rumah warga tak terkenal longsor."Lalu menanami tanah di sekotar rumah dengan tanaman yang memiliki akar kuat," kata dia.

Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf memeriksa kesiapan peralatan dalam penanggulangan bencana, di haalman Bale Kota Tasikmalaya, Senin (26/4). Pemeriksaan peralatan itu dilakukan dalam rangkat meningatkan mitigasi bencana pada momen Hari Kesiapsiagaan Bencana 2021.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement