Selasa 27 Apr 2021 07:20 WIB

Pemkab Banyuwangi Bantu Keluarga Korban KRI Nanggala 402

Pemkab Banyuwangi memberikan prioritas bagi keluarga untuk seleksi Pegawai Pemerintah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandai (kiri) mengunjungi salah satu keluarga korban KRI Nanggala 402 di Banyuwangi, Senin (26/4).
Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandai (kiri) mengunjungi salah satu keluarga korban KRI Nanggala 402 di Banyuwangi, Senin (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI--Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan siap mendukung segala kebutuhan keluarga korban KRI Nanggala 402. Terutama saat mereka menghadapi masa sulit seperti sekarang."Bila diperlukan, dinas terkait siap mengirimkan psikolog untuk mendampingi pemulihan keluarga," kata Ipuk saat mengunjungi keluarga korban di Banyuwangi, Senin (26/4).

Ipuk juga menginstruksikan kepada dinas terkait untuk membantu istri korban. Sebab, istri Serda Pandu merupakan bidan magang di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro. Sementara istri Sertu Dedi dulunya pernah mengabdi sebagai guru honorer di SDN Pakis sebelum mengikuti suaminya bertugas ke Surabaya.

Pemkab Banyuwangi berupaya memberikan prioritas bagi keluarga untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun depan. "Ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa Mas Pandu dan Mas Dedi, meski pastinya ini tidak sebanding dengan pengabdian tulus beliau kepada bangsa,” ungkap Ipuk dalam pernyataan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Senin (26/4).

Sebelumnya, Bupati Ipuk dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis mengunjungi dua keluarga awak KRI Nanggala-402. Mereka antara lain warga Desa Ketapang, Serda Ede Pandu Yudha Kusuma dan warga Kelurahan Mojopanggung, Sertu (Mes) Dedi Hari Susilo. Serda Pandu bertugas sebagai operator senjata sedangkan Sertu Dedi sebagai juru diesel di KRI Nanggala 402.

Kunjungan pertama dilakukan ke rumah istri Serda Pandu, Mega Dian Pratiwi beserta mertua dan adik ipar korban. Begitu tiba, Mega langsung menangis sambil memegang pundak Ipuk dengan erat. "Suami saya sudah tenang di sisi Allah, Bu,” kata Mega.

Mega dan sang suami baru dua bulan menjalani bahtera rumah tangga. Pada Rabu (21/4) pukul 02.00 WIB, Pandu masih berkirim pesan kepada Mega untuk pamit berlayar dan meminta doa supaya lancar. Pesan ini merupakan percakapan terakhir karena setelah itu ponsel korban tidak bisa dihubungi.

Baca juga : ASABRI Santuni Asuransi Bagi 53 Ahli Waris KRI Nanggala 402

Selanjutnya, Bupati Ipuk dan Danlanal Eros juga menuju kediaman Sertu Dedi. Ipuk bertemu istri korban, Fitri Arumsari dan ibu korban, Haniyah. Keduanya sama-sama sangat terpukul atas kepergian Dedi sebagai suami sekaligus putra sulung. Dengan mata terpejam, Haniyah menceritakan putranya kepada Ipuk.”Dia anak kesayangan kami, kebanggaan kami. Doakan anak kami ya, Bu,” ucap Haniyah. 

Di kesempatan sama, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis menegaskan, akan terus mendampingi dan memperhatikan keluarga korban. TNI AL khususnya Lanal Banyuwangi menyatakan siap membimbing keluarga Serda Pandu hingga sukses menjadi TNI AL. Serda Pandu sebelumnya telah berpesan agar adik iparnya bisa masuk menjadi bagian korps TNI AL.“Lanal Banyuwangi akan mendampingi, Insya Allah sampai berhasil masuk menjadi TNI AL, menggantikan almarhum,” kata Eros. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement