Mengatur Pola Makan Anak Selama Puasa

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah

Selasa 27 Apr 2021 09:52 WIB

Bulan Ramadhan, saatnya mengajarkan anak berpuasa. Foto: Yogi Ardhi/Republika Bulan Ramadhan, saatnya mengajarkan anak berpuasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan, saatnya mengajarkan anak berpuasa. Namun bagaimana dengan pola makan anak selama puasa?

Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital, dr Ayi Dilla Septarini, SpA, Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Barat mengatakan, ketika sahur disarankan agar anak dmengonsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah. Makanan ini dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama.

Baca Juga

“Contoh makanan dengan IG rendah hingga sedang adalah beras merah, ubi, kacang hijau, roti gandum, apel, jeruk, pisang dan oatmeal. Selain itu, anak juga perlu asupan protein hewani atau nabati, lemak, dan serat sehingga dapat mempertahankan rasa kenyang pada anak. Konsumsi cairan yang cukup pada anak,” ujarnya, dalam keterangan dikutip republika.co.id, Selasa (27/4).

Makanan-makanan tersebut berfungsi memperpanjang waktu pengolahan energi dalam tubuh. Setelah shalat Subuh, anak bisa melanjutkan tidur sebelum berangkat sekolah. Berikan jeda antara konsumsi makanan sahur dengan waktu tidur anak.

Ayi mengatakan, setelah sahur dan sholat subuh, sebaiknya batasi kegiatan anak dan jangan biarkan anak jalan dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga untuk mencegah mereka kehabisan energi. Biarkan mereka bermain satu jam sebelum Maghrib.

“Masa-masa awal seorang anak berlatih puasa Ramadhan merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar. Anak-anak mungkin akan terlihat lemas dan mengantuk. Biarkan mereka menghabiskan waktu tidur siang namun jangan sampai berlebihan. Tawarkan anak aktivitas seperti belajar mengaji, membaca buku, mewarnai, atau aktivitas yang menyenangkan lainnya,” ujar Ayi.

“Sesuaikan waktu berbuka puasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Puasa bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh, tetapi menunda waktu makan siang mereka saja,” tambah Ayi.

Ia menambahkan, jika balita masih belum mampu bertahan, berikan mereka sedikit kelonggaran. Dalam satu bulan, balita Anda mungkin akan melakukan peningkatan ketahanan berapa jam mereka bisa menahan lapar. Bahkan bisa jadi di akhir Ramadhan mereka mampu tidak sarapan hingga jam 12 siang.

Saat berbuka puasa, dianjurkan agar anak hendaknya menyiapkan menu berbuka dengan indeks glikemik tinggi guna menaikkan gula darah. Ketika berbuka puasa tubuh memerlukan kadar gula dengan segera. Maka dari itu, kita bisa memberi si kecil buah segar, manisan buah, donat, kentang, atau roti. Kurma bisa menjadi pilihan yang baik bagi sang anak.

Anak diperbolehkan makan kembali beberapa jam setelah mengonsumsi makanan saat berbuka puasa. Saat berbuka puasa bisa dimulai dengan takjil yakni hidangan yang manis-manis yang tetap sehat misalnya kurma atau sup buah, bukan cokelat atau permen. Sebab, anak butuh makan manis untuk mengganti kalori yang hilang.

Terpopuler