Selasa 27 Apr 2021 09:59 WIB

Ahli Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan Usai Vaksinasi

Vaksinasi tidak menutup kemungkinan seseorang bisa terpapar virus Covid-19.

Vaksinasi tidak menutup kemungkinan seseorang bisa terpapar virus Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Vaksinasi tidak menutup kemungkinan seseorang bisa terpapar virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, dr Yudhi Wibowo, mengingatkan kembali bahwa masyarakat harus tetap memperkuat protokol kesehatan. Meskipun program vaksinasi sudah berjalan.

"Meskipun program vaksinasi sudah mulai berjalan, protokol kesehatan jangan sampai kendur. Bagi mereka yang sudah mendapat vaksinasi juga masih harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna memproteksi diri," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/4).

Baca Juga

Dia mengatakan, seseorang yang sudah mendapat vaksin belum sepenuhnya kebal dari infeksi virus COVID-19. Kemungkinan masih memiliki risiko tertular atau terinfeksi COVID-19.

"Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun demikian, bukan berarti kebal sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.

Dia menambahkan, target kekebalan kelompok atau "herd immunity" baru akan tercapai jika jumlah penduduk yang mendapatkan vaksinasi sudah mencapai 70 persen. "Herd immunity tercapai jika 70 persen penduduk telah divaksin. Sementara pada saat ini masih jauh dari 70 persen. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap disiplin prokes 5M yaitu memakai masker, mencucui tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," katanya.

Dengan disiplin yang tinggi menerapkan 5M, maka upaya mencegah penyebaran COVID-19 akan berjalan efektif dan juga optimal. Sementara itu, dia juga menambahkan bahwa sosialisasi mengenai program vaksinasi harus bersifat menyeluruh dan sampai ke seluruh lapisan masyarakat.

"Tujuannya untuk mendukung proses vaksinasi yang sedang berjalan di Indonesia," katanya.

"Kepada semua masyarakat terutama mereka yang masuk kelompok risiko tinggi yaitu lansia, mereka yang punya komorbid, mereka yang usia di atas 45 tahun atau yang banyak berinteraksi dengan orang lain maka diharapkan dapat menyiapkan diri ikut vaksinasi," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement