Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wawan Kusdiawan

Aktualisasi Hikmah Puasa Ramadan Dalam Penyederhanaan Birokrasi

Agama | Tuesday, 27 Apr 2021, 09:49 WIB
Amanat Presiden Joko Widodo pada Sidang Paripurna MPR tentang Penyederhanaan Birokrasi

Ramadan selalu dinantikandan dirindukan oleh seluruh umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia. Banyakkeutamaan dan keberkahan yang hanya ada di bulan suci ramadan. Salah satuibadah utama pada bulan ramadan adalah menjalankan puasa. Walaupun masih banyak ibadah lainnya yang bisa dilakukan dibulan suci ini dengan pahala yang berlipat ganda.

Puasa bukanlah sekadarmenjalankan perintah agama. Banyak hikmah dan manfaat yang dapat dipetik saatmenjalankan ibadah puasa. Hikmah puasa juga dapat diaplikasikan dalam kehidupansehari-hari.

Termasuk mengaktualkan hikmahpuasa ramadan dalam proses penyederhanaan birokrasi di lingkungan instansipemerintah. Penyederhanaan birokrasi di lingkungan pemerintah daerah sedangberlangsung saat ramadan 1442 hijriah ini, dengan berpedoman pada SuratDirektur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Nomor 130/1970/OTDAtanggal 24 Maret 2021.

IbadahPuasa Agar Bertakwa Kepada Allah Swt

Ibadah puasa di bulanRamadan termasuk salah satu rukun Islam. Puasa adalah kegiatan yang dilakukan denganmenahan diri dari nafsu mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Intidari kegiatan ibadah puasa adalah pengendalian dari hal-hal yang dapatmembatalkan atau mengurangi nilai puasa.

Bagi seluruh umat Islamyang sudah balig, ibadah puasa ramadan merupakan sebuah kewajiban. Puasa selamasatu bulan penuh di bulan ramadan bertujuan untuk mencapai ketakwaan kepadaAllah Swt. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt Hai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumkamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al-Baqarah(2): 183).

HikmahMenjalankan Ibadah Puasa

Di antara hikmahberpuasa adalah melatih kesabaran dan menumbuhkan rasa empati terhadap orangyang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang yang kurangmampu. Ibadah puasa juga dapatmenjadi sebuah sarana untuk membentuk kesehatan jasmani dan rohani, di sampingjuga sebagai media pendidikan menuju manusia yang berkualitas.

Hikmah ibadah puasayang lain adalah mendorong pada perbuatan baik. Tidak hanya menahan rasa hausdan lapar, tetepi juga menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang tidakbaik.

Ibadah puasa juga dapatmelatih kedisiplinan. Tiga bentuk disiplin yang dibangun melalui ibadah puasadiantaranya disiplin dalam ibadah (hablunminallah). Dalam konteks hubungan antar sesama manusia ibadah puasa akanmenumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan sehingga terdorong hatikita untuk membantu orang yang kurang mampu. Sehingga membentuk disiplin dalammenyemai benih kebaikan (hablum minannas).

Menumbuhkan sukapdisiplin dalam waktu, mentaati waktu-waktu yang telah ditentukan selamamenjalankan ibadah puasa seperti waktu imsak dan waktu berbuka. Melatihdisiplin waktu selama berpuasa termasuk disiplin beribadah tepat waktu. Bagiyang merasakan nikmat dan hikmah ibadah puasa akan mampu membentuk karakterdisiplin dalam dirinya.

TidakHanya Manusia yang Puasa, Kupu-kupu Melakukan Metamorfosis

Ternyata puasa tidak hanya dilakukan oleh manusia,beberapa hewan pun juga melakukan puasa dalam hidupnya. Hewan-hewan berpuasadengan tujuan tertentu, seperti unta dapat berjalan beratus kilometer dipadang pasir tanpa makan dan minum, ular saat akanberganti kulit, ayam betina saat mengerami telurnya, kupu-kupu juga menjalanipuasa saat metamorfosis, serta beberapa hewan lainnya.

Kupu-kupu yang cantik,indah, dan disukai banyak orang berawal dari ulat. Bagi sebagian orang ulatdianggap hewan yang menjijikan, geli, takut, penyebab kulit gatal bahkandianggap perusak tanaman. Tidak ada orang yang mau menyentuhnya, ulat identikdengan sifat yang tidak baik.

Sebelum menjadikupu-kupu, ulat terlebih dahulu menjadi kepompong. Itulah sebuah metamorfosis atauperalihan bentuk. Biladiibaratkan seperti manusia, kepompong sedang menjalani puasa, menjauhkan daridari makan dan minum, menutup dirinya dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Sampaiakhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang indah dan cantik.

Tidak hanya cantik daripenampilan kupu-kupu juga berubah menjadi hewan yang indah dan menarik dalamperilakunya. Makanannya pun bahan pilihan, dan selalu membantu menebarkankebaikan dalam proses penyerbukan tanaman.

Aktualisasidalam Penyederhanaan Birokrasi

Beberapa keutamaan danhikmah ibadah puasa di bulan Ramadan di atas sejatinya dapat diaktulisasikandalam proses penyederhanaan birokrasi. Sebagaimana puasanya kepompong saatmetamorfosis mengubah dirinya dari seekor yang ulat identik dengan sifat tidakbaik menjadi kupu-kupu yang indah dan baik perilakunya serta selalu menebar kebaikandalam perilakunya.

Aktualisasi hikmahpuasa Ramadan ini dalam arah penyederhanaan birokrasi sangat relevan. Penyederhanaanbirokrasi untuk lingkup pemerintah daerah yang sedang berjalan saat ini, dilakukandengan transformasi jabatan administrator dan pengawas kedalam jabatanfungsional.

Implementasi hikmahibadah puasa dalam proses penyederhanaan birokrasi diharapakan mampu mengubahpenilaian terhadap ASN yang selama ini negatif karena masih banyak ASNberkinerja buruk, lemahnya kompetensi ASN dan tingginya korupsi ASN menjadipenilaian yang positif.

Perubahan paradigmabirokrasi yang gemuk menuju birokrasi yang minim struktur namun kaya fungsi.Proses transformasi ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektifitasbirokrasi yang lebih dinamis dan agile.Nilai-nilai positif yang diperoleh selama menjankan ibadah puasa Ramadanseperti disiplin, jujur dalam menjalankan tugas, kesabaran dalam melayanimasyarakat, media pendidikanmenuju manusia yang berkualitas sebagai bentuk peningkatan kompetensiASN hendaknya dapat diaktualisasikan baik secara indvidu maupun organisasi.

Perubahan daristruktural ke jabatan fungsional diharapkan juga mampu merubah kultur ASN. Hikmahibadah puasa menimbulkan rasa empati melihat kesulitan yang dialami masyarakatdi saat pandemi seperti saat ini.

Sebagaimana amanat PresidenJoko Widodo pada Sidang Paripurna MPR RI, 20 Oktober 2019 mengatakan Investasiuntuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur yang panjangharus dipotong, Birokrasi yang panjang harus kita pangkas. Eselonisasi harusdisederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa enggakkebanyakan? Saya akan minta untukdisederhanakan menjadi 2 level saja. Diganti dengan Jabatan Fungsional yangmenghargai keahlian, menghargai kompetensi.

Semoga hikmah positifibadah puasa yang dijalani selama satu bulan penuh di bulan Ramadan 1442 hijriahini mampu menginspirasi ASN dalam menghadapiproses penyederhanaan birokrasi, sehingga mengubah mindset ASN menjadilebih baik. Hikmah ibadah puasa mampu membentuk karakter baik dalam diri ASN. Bertransformasiseperti kupu-kupu, dicintai masyarakat dan senantiasa menebar kebaikan. Amin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image