Selasa 27 Apr 2021 16:24 WIB

Wiku: Jumlah Kasus Kematian Lebih Sulit Diturunkan

Penurunan kasus kematian hanya dapat terjadi jika kasus positif baru dapat sembuh.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, angka kasus kematian secara nasional lebih sulit untuk ditekan dibandingkan angka kasus aktif dan juga kesembuhan. Saat ini, jumlah kasus meninggal kumulatif di Indonesia tercatat telah mencapai sebanyak 44.771 atau 2,7 persen. Angka inipun disebutnya telah bertahan selama lebih dari dua bulan sejak awal Februari 2021.

“Mengingat persentase kasus aktif yang dapat kita tekan setiap minggunya hingga bahkan saat ini sudah menyentuh angka 6 persen, serta persentase kesembuhan yang selalu dapat kita tingkatkan hingga saat ini mencapai lebih dari 90 persen, menjadi motivasi untuk dapat juga menurunkan persentase kematian,” jelas Wiku saat konferensi pers, Selasa (27/4).

Wiku mengatakan, penurunan kasus kematian ini hanya dapat terjadi jika setiap kasus positif baru dapat sembuh seluruhnya. Sedangkan saat ini, dari jumlah kasus baru yang ada, masih terdapat pasien yang meninggal dan juga dalam perawatan.

“Kita tidak boleh hanya melihat pada kasus aktif dan kesembuhan saja, tapi juga perlu mewaspadai angka kematian karena masih ada beberapa provinsi yang mencatatkan penambahan kematian yang tinggi,” ucap dia.

Wiku pun berpesan pada provinsi-provinsi yang mencatatkan angka kematian tinggi agar dapat meningkatkan penanganan pasien Covid-19 agar dapat sembuh seluruhnya. Sehingga angka kematian di tingkat nasional dapat terus menurun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement