Rabu 28 Apr 2021 14:15 WIB

RS Lapangan Surabaya Tegaskan Siap Adanya Lonjakan Pasien

RSLI sudah bisa melakukan pelayanan dan penanganan pasien gejala sedang dan berat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menyemprotkan larutan disinfektan ke barang bawaan pasien COVID-19 yang telah sembuh di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (14/3/2021). Rumah sakit yang diresmikan pada Selasa (2/6/2020) tersebut sampai saat ini telah berhasil menyembuhkan sebanyak 6.631 orang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas menyemprotkan larutan disinfektan ke barang bawaan pasien COVID-19 yang telah sembuh di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (14/3/2021). Rumah sakit yang diresmikan pada Selasa (2/6/2020) tersebut sampai saat ini telah berhasil menyembuhkan sebanyak 6.631 orang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggung jawab RS Lapangan Indrapuran (RSLI) Surabaya, dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menegaskan kesiapannya menjalankan tugas khusus menangani 14 ribu pekerja migran indonesia (PMI) yang pulang dari luar negeri. Selain itu, kata dia, RSLI juga terus meningkatkan performa dan kualitas layanan bagi  pasien Covid-19.

Utamanya dalam mengantisipasi kemungkinan melonjaknya jumlah penderita Covid-19 setelah lebaran ldul Fitri. "Dari beberapa kali momentum setelah liburan, selalu terjadi kenaikan jumlah penderita Covid-19 termasuk yang masuk rumah sakit dan ditangani RSLI," ujar Nalendra, Rabu (28/4).

Nalendra menjelaskan, walaupun RSLI dipersiapkan untuk penanganan pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, namun pihaknya terus melakukan pengembangan. Saat ini, RSLI sudah bisa melakukan pelayanan dan penanganan pada pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

Nalendra meyakinkan, hal itu sudah dibuktikan pada Desember 2020, Januari 2021, dan Februari 2021. Pada saat itu, kata dia, terjadi lonjakan penderita Covid-19 di Jawa Timur. Situasi itu mengakibatkan hampir seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 penuh.

"Dan RSLI menjalankan fungsinya sebagai rumah sakit darurat dan rujukan awal, sehingga juga melayani pasien dengan gejala sedang dan berat," ujar Nalendra.

Nalendra mengaku, pihaknya juga terus melakukan peningkatan kapasitas (upgrading) bagi relawan pendamping dan dokter. Diharapkannya, baik para relawan maupun dokter yang bertugas di RSLI mampu mengikuti perkembangan jenis-jenis Covid-19 terbaru. Pembekalan soft skill ini, kata dia, sangat penting untuk mempersiapkan para Nakes dan relawan memberikan layanan terbaik bagi pasien.

“Kita juga terus melakukan KIE, yakni edukasi dan penyadaran akan perkembangan dan penangan Covid-19 serta upaya menjalankan protokol kesehatan, khusunya 5M,” kata Nalendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement