Kamis 29 Apr 2021 00:51 WIB

AS Bela Israel Soal Tuduhan Apartheid

Human Rights Watch (HRW) melaporkan Israel melakukan kejahatan apartheid

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) membela Israel dalam tuduhan bahwa tindakan Israel di Palestina merupakan apartheid. Hal itu merujuk pada laporan Human Rights Watch (HRW) yang menuduh Israel melakukan kejahatan apartheid dan penganiayaan terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan, Departemen Luar Negeri As memiliki proses yang ketat untuk membuat diskriminasi kekejaman. AS juga memiliki laporan tentang masalah pelanggaran hak asasi manusia secara global setiap tahun.

Baca Juga

"Departemen belum pernah menggunakan terminologi seperti itu," kata Psaki ketika ditanya soal laporan HRW dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (28/4). "Mengenai pertanyaan apakah tindakan Israel merupakan apartheid, itu bukanlah pandangan dari pemerintahan ini," ujarnya menambahkan.

Dalam laporan itu, kelompok hak asasi yang berbasis di New York mengatakan, kebijakan ganda Israel yang dikodifikasikan dalam undang-undang, telah memberikan hak istimewa kepada orang Israel Yahudi sambil menindas orang-orang Palestina. Direktur eksekutif HRW Kenneth Roth mengatakan, menyangkal jutaan orang Palestina hak-hak fundamental mereka, tanpa pembenaran keamanan yang sah dan semata-mata karena mereka orang Palestina dan bukan Yahudi, bukan hanya masalah pendudukan yang kejam.

Sementara Israel menolak laporan itu. Pihaknya menuduh HRW dipimpin oleh BDS, merujuk pada gerakan global Boikot, Divestasi, dan Sanksi yang pro-Palestina.

Kementerian Luar Negeri Israel menyebut laporan itu "tidak masuk akal dan palsu," serta menuduh HRW menyembunyikan "agenda anti-Israel".

Israel menuding kelompok pembela HAM itu telah berusaha selama bertahun-tahun untuk mempromosikan boikot terhadap negaranya. "Tujuan dari laporan palsu ini sama sekali tidak terkait dengan hak asasi manusia, tetapi upaya berkelanjutan HRW untuk merusak hak eksistensi negara Israel," kata Menteri Urusan Strategis Michael Biton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement