Kamis 29 Apr 2021 08:46 WIB

Giliran Camat Kedungwaringin Mau Bangun 50 Titik MCK

Nantinya WC dipindah ke halaman rumah warga, dan tidak berada di bantaran Sungai.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Agus Yulianto
 Kebutuhan MCK Komunal (Ilustrasi)
Foto: Odesa Indonesia
Kebutuhan MCK Komunal (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tempat mandi cuci kakus (MCK) yang berada di bantaran Sungai Citarum, Cibeet, Kecamatan Kedung Waringin, masih bertebaran. Dalam waktu dekat, WC di bantaran sungai tersebut akan dibongkar, setelah didirikannya WC komunal bagi warga sekitar.

Camat Kedung Waringin, Asan Asari mengatakan, sebagian warga di sekitar bantaran kali tersebut mengandalkan bantaran sungai sebagai WC. Sehingga, mereka memanfaatkan MCK di bantaran untuk kebutuhan sehari-hari.

"Arah kesehatan kita selain pandemic, juga pada lingkungan, dalam membiasakan hidup sehat. Kita sudah agendakan pembuatan WC di jalur bantaran sungai," ujar Asan, dalam keterangan tertulis, Rabu (28/4).

Pembangunan MCK, kata dia, sudah direncanakan sebanyak 50 titik di tiga desa yang di lewati saluran air, yakni Desa Kedungwaringin, Desa Karangsambung, dan Desa Bojongsari. 

"Nantinya WC akan dipindah ke halaman rumah warga, dan tidak berada di bantaran Sungai. Ini menjadi program Kecamatan 2021, berkerjasama dengan berbagai stakeholder," jelasnya. 

Sampai saat ini, warga di Desa Kedung Waringin- misalnya, bangunan MCK tersebut masih sangat dibutuhkan warga, khususnya bagi warga yang tidak memiliki fasilitas MCK di rumahnya.

Selain itu, warga sekitar juga ada yang kesulitan air dan terpaksa memanfaatkan air yang ada di MCK. "Kebanyakan warga sudah punya sumur.  Jadi airnya mudah dan bersih. Tinggal WC permanen," jelasnya.

Selebihnya, ada empat desa lainnya yang tidak dilewati bantaran sungai . Namun, dalam pemerataan kebersihan, pihak Kecamatan Kedung Waringin menginstruksikan agar pembuatan WC dilakukan. 

"Kita akan dorong dari anggaran desa yang ada di tiap desa. Jadikan, empat desa ini yang gak dilalui sungai, namun ada beberapa empang yang memang di gunakan warga, jadi istilahnya cukup dari rumah saja," tukasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement