Jumat 30 Apr 2021 12:03 WIB

Wapres Minta Ulama Jadi Penggerak dan Pelopor Green Economy

Ekonomi hijau merupakan model yang dibangun atas kesadaran keseimbangan ekosistem

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok.KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta peran ulama untuk menjadi penggerak dan pelopor konsep ekonomi hijau di Tanah Air. Wapres mengatakan, ekonomi hijau merupakan model ekonomi yang dibangun atas kesadaran keseimbangan ekosistem

Sebab, keseimbangan ekosistem lingkungan jika terganggu maka ancaman bencana alam akan terus terjadi. Untuk itu konsep Ekonomi Hijau atau Green Economy harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, termasuk para ulama.

“Kita sebagai umat Islam sudah seharusnya menjadi bagian penting, dalam upaya mewujudkan Green Economy ini. Saya berharap para ulama dapat menjadi pelopor dan penggerak konsep Ekonomi Hijau,” kata Ma'ruf saat menghadiri peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kenegaraan Tahun 1442 Hijriah, Kamis (29/4) malam.

Wapres menjelaskan, Green Economy tidak hanya menyeimbangkan pelestarian ekosistem tetapi juga aktivitas manusia sebagai pelaku ekonomi dengan ketersediaan sumber daya alam yang terbatas. Wapres pun menyampaikan konsep tersebut merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran Al Quran.

Sebab, di dalam Al Quran memuat beragam petunjuk kehidupan, di antaranya adalah semangat untuk menjaga perdamaian dan keseimbangan alam, termasuk dalam pemanfaatan alam oleh manusia. Untuk itu, ia mengimbau agar seluruh umat manusia dapat berperan aktif untuk menjaga alam.

“Kita tidak boleh abai atau lengah dengan aktivitas eksplorasi ekonomi yang dilakukan segelintir orang yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Kita harus lebih aktif melakukan berbagai upaya dan ikhtiar agar aktivitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat segera dihentikan. Sehingga alam yang kita tempati ini bisa kita rawat dan nikmati secara berkelanjutan, dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Wapres.

Pada kesempatan itu, Wapres juga mengatakan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak terkendalo akan mengganggu serta merusak kelestarian dan keberlanjutannya. Sebab, dalam jangka panjang, akan memicu terjadinya perubahan iklim (climate change) yang dampaknya akan merugikan  umat manusia.

Wapres pun mencontohkan, sebagian bencana alam terjadi adalah akibat dari perbuatan manusia yang melakukan eksplorasi alam tanpa batas.

“Adanya banjir, tanah longsor (terjadi) akibat penggundulan hutan, penyalahgunaan lahan, dan penebangan liar. Berbagai bencana tersebut telah menimbulkan korban harta benda dan jiwa manusia yang tidak kecil jumlahnya,” katanya.

Karena itu, Wapres menilai harus ada upaya konkret, untuk mencegah setiap tindakan pelanggaran eksplorasi alam dan pengetatan hukum yang jelas.

“Kita bersyukur telah ada kesadaran global,untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang dituangkan dalam Paris Agreement atau Perjanjian Paris tahun 2019, yang antara lain memuat komitmen setiap negara dalam mengambil langkah-langkah nasional untuk menurunkan emisi karbon,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement