Senin 03 May 2021 15:30 WIB

Kalbar Siapkan 700 Kamar Isolasi Bagi Warga Nekat Mudik

Kalbar mengalami peningkatan dua kali lipat warga meninggal akibat Covid-19.

Kalbar Siapkan 700 Kamar Isolasi Bagi Warga Nekat Mudik. Sejumlah pekerja mengangkut barang ke atas kapal kayu di Pelabuhan Seng Hie, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (26/4/2021). Kapal motor kayu yang merupakan salah satu alat transportasi di Sungai Kapuas tersebut menjadi pilihan bagi warga yang hendak berangkat dari Pontianak ke Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar dengan membayar tarif sebesar Rp200 ribu per orang.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Kalbar Siapkan 700 Kamar Isolasi Bagi Warga Nekat Mudik. Sejumlah pekerja mengangkut barang ke atas kapal kayu di Pelabuhan Seng Hie, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (26/4/2021). Kapal motor kayu yang merupakan salah satu alat transportasi di Sungai Kapuas tersebut menjadi pilihan bagi warga yang hendak berangkat dari Pontianak ke Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar dengan membayar tarif sebesar Rp200 ribu per orang.

IHRAM.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan telah menyediakan 700 kamar isolasi untuk warga yang nekat mudik Lebaran.

"Yang jelas mudik tetap dilarang pada Lebaran tahun ini, dan kita sudah siapkan 700 kamar untuk isolasi. Kalau masih ngotot dan tertangkap melanggar aturan mudik maupun aturan tentang protokol kesehatan, siapa saja langsung karantina 14 hari di kamar yang sudah kita siapkan," katanya, Senin (3/5).

Baca Juga

Dirinya memastikan apa yang disampaikannya tersebut bukan untuk menakut-nakuti, tapi bagi warga yang tetap membandel dan melanggar protokol kesehatan yang ada, maka bakal diisolasi. "Perlu masyarakat ketahui kondisi Kalbar saat ini dibandingkan dengan sebulan yang lalu sudah ada peningkatan dua kali lipat untuk kasus masyarakat yang meninggal akibat Covid-19. Sementara kasus konfirmasi sendiri terus mengalami peningkatan sekitar 50 persen," ujarnya.

Selain itu, kata Sutarmidji, untuk kondisi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, yang awalnya sudah turun di bawah 20 persen, sekarang sudah naik menjadi 47 persen. Terkait dengan hal tersebut, untuk mencegah semakin melonjaknya angka Covid-19 di Kalbar, maka ia akan memperketat penerapan PPKM mikro dan pelarangan kegiatan mudik.

"Saya sudah minta Pemda melakukan pengetatan pada pintu masuk daerahnya masing-masing. Sekarang masuk Simpang Batu Singkawang juga sudah didirikan posko dan sebentar lagi Pemkot Pontianak juga sedang menyiapkan poskonya dan daerah lain juga demikian," katanya.

Jadi, jika ada masyarakat yang akan melakukan kegiatan mudik dan kedapatan saat pemeriksaan di posko mudik, maka akan langsung diswab. "Jika hasil swabnya positif, maka siap-siap menempati kamar yang sudah kita siapkan selama 14 hari," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement