Senin 03 May 2021 19:12 WIB

Liga Primer Kutuk Tindakan Kekerasan di Old Trafford

Demo suporter membuat laga MU vs Liverpool di Old Trafford pada Ahad (2/5) ditunda.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Liga Primer Inggris
Foto: independent.co.uk
Liga Primer Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Liga Primer Inggris mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi aksi protes fan Manchester United kepada pemilik klub karena keterlibatannya dalam proyek Liga Super Eropa. Demo berujung anarkis terjadi di Stadion Old Trafford sebelum pertandingan antara MU melawan Liverpool, Ahad (2/5) malam WIB. Aksi yang disertai invasi lapangan ini membuat laga akbar tersebut ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Penundaan tersebut berdasarkan keputusan kolektif dari kepolisian, klub, Liga Inggris dan otoritas lokal. Bagi mereka, keamanan dan keselamatan semua orang menjadi yang terpenting.

Baca Juga

“Kami memahami dan menghormati kekuatan perasaan, tetapi mengutuk semua tindakan kekerasan, kerusakan kriminal, dan pelanggaran, terutama mengingat pelanggaran Covid-19 terkait,” demikian pernyataan Liga Primer, dilansir dari the Mag, Senin (3/5).

Menurut Liga Primer, fan mempunyai banyak saluran untuk menyampaikan protes atau pandangan, dan tindakan sebagian fan di Old Trafford tidak dibenarkan. Liga Primer bersimpati atas insiden tersebut yang seharusnya tak mendapatkan tempat di sepak bola.

Dua mantan pemain Manchester United Gary Neville dan Roy Keane mendukung protes yang dilakukan fan. Menurut Neville, protes fan tersebut sebuah konsekuensi pemilik klub atas apa yang dilakukan beberapa pekan lalu terkait Liga Super Eropa. Saat ini sudah tampak ada ketikdasukaan dan kekecewaan kepada pemilik klub.

Fan, lanjut Neville, sudah mendapatkan banyak fakta kekecewan selama kepemilikan keluarga Glazer. Fan tak lagi melihat MU sebagai klub hebat di dunia.

“Anda lihat klub sekarang. Stadion ini, jika Anda pergi ke belakang layar, sudah berkarat dan membusuk. Tempat latihan mungkin sekarang bahkan tidak termasuk dalam lima besar di negara ini. Mereka belum pernah mencapai semifinal Liga Champions selama 10 tahun dan belum memenangkan liga selama delapan tahun,” kata Neville, dilansir dari Express.

Keane menilai kepemimpinan Glazer tidak cukup baik sehingga fan hanya melihat mereka mementingkan uang. Maka dari itu, Keane memaklumi protes fan mencintai klub ini. Keane yakin protes tersebut sebuah permulaan.

“Ada penumpukan ketegangan, apakah itu tentang tiket, komunikasi yang buruk, hal-hal yang terjadi sebagai latar belakang,” ujar Keane.

Belum ada tanggapan apa yang akan dilakukan setelah adanya protes keras dari fan. Namun menurut laporan yang beredar, ESPN mengeklaim  Glazer diperkirakan akan tetap mempertahankan kepemilikannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement