Selasa 04 May 2021 12:14 WIB

Lonjakan Kasus Positif Covid India Mulai Melambat

Covid-19 di India bertambah 355.832 kasus dalam 24 jam terakhir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pemberitahuan tentang kelangkaan vaksin Covid-19 di luar pusat vaksinasi di Mumbai, India, Jumat (30/4). Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) mengumumkan untuk menutup pusat vaksinasi selama tiga hari hingga Ahad (2/5) karena kekurangan pasokan vaksin di Mumbai. India mencatat lonjakan besar-besaran kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu satu hari sejak awal pandemi.  EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Pemberitahuan tentang kelangkaan vaksin Covid-19 di luar pusat vaksinasi di Mumbai, India, Jumat (30/4). Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) mengumumkan untuk menutup pusat vaksinasi selama tiga hari hingga Ahad (2/5) karena kekurangan pasokan vaksin di Mumbai. India mencatat lonjakan besar-besaran kasus baru Covid-19 dan tingkat kematian tertinggi di dunia dalam kurun waktu satu hari sejak awal pandemi. EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- Pemerintah India mengatakan, lonjakan kasus infeksi virus Corona mulai melambat saat total kasus positif tembus 20 juta. Sejak 30 April lalu ketika jumlah kasus infeksi Covid-19 bertambah 400 ribu lebih kasus infeksi harian India bertahan di angka 300 ribu lebih.

Selasa (4/5) BBC melaporkan dalam 24 jam terakhir kasus baru Covid-19 di India bertambah 355.832. Pakar mengatakan banyak kasus infeksi dan kematian terkait virus Corona yang tidak dilaporkan.

Baca Juga

Rumah-rumah sakit di ibukota New Delhi masih kekurangan oksigen dan banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan.  Pada Senin (3/5) kemarin kota itu melaporkan 448 kasus kematian terkait Covid-19.

Pemerintah Delhi mengatakan mereka ingin angkatan bersenjata mengelola fasilitas perawatan Covid-19 dan unit gawat darurat. Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal berulang kali mengatakan kota itu tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dari pemerintah federal.

Pemerintah India menetapkan kuota alokasi oksigen per negara bagian. Tetapi pemerintah federal membantah adanya kekurangan oksigen mereka berdalih kesulitan yang dihadapi adalah isu transportasi.

India memproduksi ratusan ton oksigen per hari. Namun sejumlah pakar mengatakan kurangnya pasokan disebabkan sedikitnya investasi pada jaringan distribusi. Rumah-rumah sakit Delhi sudah mengirimkan pesan darurat di media sosial untuk mengamankan pasokan oksigen.

Sudah menjadi kegiatan warga sehari-hari untuk mengantre tabung oksigen selama berjam-jam. Pemerintah India juga didesak untuk mencari lokasi baru untuk pemakaman dan kremasi karena kamar mayat dan krematorium kota itu kewalahan dengan banyaknya kasus kematian Covid-19. 

Baja juga : Dilirik COVAX, Vaksin Covid dari China Mulai Naik Daun

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement