Rabu 05 May 2021 09:00 WIB

Satgas Minta Pemda Susun Mekanisme Aktivitas Sosial-Ekonomi

Enam provinsi mencatat kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan tertinggi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Suasana pusat perbelanjaan Thamrin City di Jakarta.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Suasana pusat perbelanjaan Thamrin City di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh pemerintah daerah agar menyusun mekanisme aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Ia berharap melalui mekanisme ini dapat membantu pengawasan pergerakan masyarakat dengan mudah untuk mencegah kerumunan dan penularan Covid-19 yang lebih masif.

“Untuk menjamin sistem yang dibuat dapat dijalankan dengan baik, maka buatlah satuan tugas khusus untuk melakukan pembinaan di lapangan,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (4/5).

Baca Juga

Wiku mengatakan, kegiatan di sektor sosial dan ekonomi sangat berkaitan. Karena itu, pemerintah perlu mencari cara yang bijak melalui kebijakan gas dan rem agar kedua sektor tersebut dapat berjalan baik.

Meskipun pemerintah tengah menerapkan kebijakan pengetatan mobilitas dan peniadaan mudik, Satgas menemukan bahwa mobilitas penduduk khususnya ke pusat perbelanjaan masih tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun Satgas pada 11 Maret-16 April 2021, terdapat enam provinsi dengan kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan tertinggi selama tiga minggu terakhir, yakni Aceh, Gorontalo, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Barat dengan puncak kenaikan masing-masing pada 9 April 2021. Data kenaikan mobilitas ini pun harus menjadi alarm atau peringatan baik bagi masyarakat maupun pemda, sebab kenaikan mobilitas selalu diikuti kenaikan kasus.

“Kita tentunya tidak mau mengganggu kondisi Covid-19 nasional yang cukup stabil, hasil jerih payah masyarakat dan pemerintah selama lebih dari setahun terakhir. Oleh karena, setiap daerah tanpa terkecuali harus benar-benar memperhatikan ini dan segera melakukan antisipasi lonjakan yang sama di masa yang akan datang,” jelas Wiku.

Wiku juga meminta masyarakat agar lebih bijak memilih opsi untuk berbelanja dengan aman, yakni melalui online untuk meminimalisir penularan virus. Ia menegaskan, saat ini Indonesia masih belum terbebas dari pandemi Covid-19 sehingga ancaman penularan pun masih nyata.

“Karena itu, hal terbaik yang kita lakukan adalah melakukan segala aktivitas dengan terkendali agar produktivitas sosial ekonomi masyarakat pun tetap menuai perkembangan yang baik,” tambah dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement