Rabu 05 May 2021 10:26 WIB

BPJPH Tingkatkan Layanan Halal

BPJPH kini menjajaki penggunaan kecerdasan artifisial

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Logo Halal
Logo Halal

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus berikhtiar meningkatkan layanan jaminan produk halal. Setelah uji coba sistem informasi dalam proses layanan sertifikasi halal, BPJPH melakukan eksplorasi di bidang teknologi yang berpotensi mendukung pengembangan layanan halal.

BPJPH kini menjajaki penggunaan kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) dalam penggunaan layanan halal. Hal itu ditandai dengan kunjungan tim BPJPH ke Artificial Intelligence Center Indonesia (AiCI) di Gedung Lab Riset Multidisiplin Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok.

"Kunjungan ini kami maksudkan untuk mengenal lebih dekat Artificial Intelligence. Harapannya, kami dapat melakukan diskusi dengan pengelola AiCI dan mengeksplorasi ide-ide baru untuk mendukung peningkatan layanan BPJPH," ujar Plt Kepala BPJPH, Mastuki, dikutip di laman resmi Kemenag, Selasa (4/5).

Penyelenggaraan JPH disebut memiliki cakupan yang sangat luas, dengan proses bisnis yang melibatkan multi-stakeholders. Penerima layanan BPJPH jumlahnya sangat banyak, bahkan jangkauannya sampai tingkat global.

Menurut Mastuki, kondisi itu merupakan tantangan yang harus dihadapi. Karena itu, pihaknya terus menerus melakukan upaya kreatif dan inovatif, salah satunya dengan bersikap terbuka, bersinergi dan berdiskusi secara inklusif dengan berbagai pihak, untuk menggali ide-ide baru yang bermanfaat.

Penggunaan teknologi, termasuk kecerdasan artifisial, dinilai potensial untuk mendukung proses layanan JPH. Hal ini mulai dari sosialisasi dan pembinaan, sertifikasi halal, pendampingan UMK berorientasi halal, penyiapan SDM di bidang halal, serta layanan berbasis web untuk digitalisasi layanan yang menjadi program unggulan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Kami berharap ada terobosan teknologi yang dapat memudahkan dan mempercepat berbagai aktivitas layanan halal. Misalnya, sosialisasi dan edukasi halal dari mengenali bahan, penggunaan bahan, proses produksi halal, titik kritis kehalalan, dan sebagainya sampai sedetail mungkin. Itu sangat mungkin dilakukan dengan AI," kata dia.

Pelatihan pendamping atau mentor halal bagi UMK juga dinilai akan jauh lebih mudah dengan penggunaan teknologi. Bahkan, realitas virtual (VR) yang dikembangkan AiCI bekerjasama dengan UMG Idea Lab menginspirasi BPJPH untuk promosi halal, virtual tour, expo produk halal, hingga rancangan web yang berbasis digital.

Co-Founder dan Direktur AiCI, Baiq Hana Susanti, mengatakan pihaknya sangat berkomitmen membantu BPJPH sebagai badan pemerintah yang menjalankan tugas menyelenggarakan JPH.

AiCI sendiri, lanjutnya, adalah lembaga yang didirikan atas kerja sama UMG IdeaLab Indonesia dengan FMIPA Universitas Indonesia. Tujuannya mengembangkan SDM di bidang artificial intelligence untuk membangun kapabilitas bangsa menyambut revolusi industri 4.0.

Baiq Hana mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan BPJPH. Misalnya, melaksanakan program pelatihan untuk penyelia halal, juru sembelih halal, pendampingan UMK, dan sebagainya.

Kerja sama terkait pemeriksaan dan pengujian produk halal, virtual tour untuk RPH halal, pengembangan aplikasi, dan sebagainya.

"Kita tahu, untuk UMKM yang ada di Indonesia saja jumlahnya jutaan, karena itu tidak mungkin kalau (layanan jaminan produk halal) ini tidak melibatkan teknologi. Kami siap kolaborasi dengan BPJPH," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement