Rabu 05 May 2021 14:54 WIB

32.618 Warga Belum Mendapatkan Giliran Vaksin di Cirebon

Mereka masih menunggu kedatangan stok vaksin berikutnya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah petugas pelayanan publik mengikuti vaksinasi massal Covid-19  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah petugas pelayanan publik mengikuti vaksinasi massal Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 31.700 warga di Kota Cirebon tercatat sudah divaksin Covid-19. Mereka merupakan gabungan tenaga kesehatan, pelayan publik, hingga lansia.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, total target penerima vaksin mencapai 64.318 warga. Dengan realisasi vaksin itu, maka ada 32.618 orang yang belum mendapatkan giliran vaksin. Hal itu karena masih menunggu kedatangan stok vaksin berikutnya.

Baca Juga

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Katibi, menyebutkan, untuk tahap satu atau Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), data per 30 April 2021 menunjukkan, dari sasaran 4.886 orang, yang sudah divaksin sebanyak 3.715  atau tercapai 76,03 persen. Sedangkan 236 orang ditunda pada vaksinasi pertama. Sedangkan pada vaksinasi kedua, vaksinasi terhadap SDMK totalnya sebanyak 3.355 orang atau 68,67 persen dan ditunda 10 orang.

Katibi mengakui, vaksinasi terhadap SDMK memang belum tercapai 100 persen. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. "Misalnya ada SDMK yang belum bisa divaksin dan masuk daftar tunda. Saat ia bisa divaksin tapi sistem layanan online sudah tertutup otomatis, sehingga mau tidak mau SDMK ini masuk ke dalam daftar vaksinasi bagi pelayan publik," kata Katibi, Rabu (5/5).

Katibi menyebutkan, untuk tahap kedua atau pelayan publik, sasaran mencapai 24.620 orang. Pada vaksinasi pertama pelayan publik, terdapat 27.081 orang atau tercapai 110 persen dan tunda sebanyak 644 orang. Sementara pada vaksinasi kedua, terdapat 20.680 orang atau tercapai 84 persen dan tunda 58 orang.

Untuk lansia, lanjut Katibi,  terdapat sasaran vaksinasi 34.812 orang. Dari jumlah itu, pada vaksinasi pertama yang sudah divaksin sebanyak 7.066 orang atau tercapai 20,30 persen dan tunda 183 orang. Sedangkan pada vaksinasi kedua, terdapat 584 orang yang divaksin atau tercapai 1,68 persen dan tunda dua orang.

"Khusus untuk lansia, sasaran memang banyak tapi belum semuanya divaksin. Saat ini vaksinasi kedua lansia masih berjalan sehingga jumlah yang divaksin akan terus bertambah,"terang Katibi.

Katibi menambahkan, sisa sebanyak 32.618 sasaran target yang belum divaksin hingga saat ini merupakan gabungan SDMK, pelayan publik, dan lansia. "Mereka ini adalah yang masuk daftar tunda, kemudian sisanya vaksinasi terhadap lansia yang belum final," kata Katibi.

Katibi mengungkapkan, pihaknya masih menunggu ketersediaan vaksin yang merupakan kebijakan pemerintah pusat. Koordinasi pun terus dilakukan.

Sementara itu, Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Cirebon, Bastijan menambahkan, khusus lansia yang merupakan pensiunan akan divaksin di Bank Mantap. Di bank tersebut, lansia yang merupakan pensiunan akan divaksin digabung dengan para karyawan bank yang belum divaksin. "Jika ditotalkan jumlahnya mencapai 1.600 orang, akan dibagi dalam beberapa jadwal. Jadi vaksinasi di Bank Mantap itu nantinya akan menambah jumlah lansia yang telah divaksin," ujar Bastijan.

Bastijan mengakui, capaian vaksinasi untuk lansia memang masih jauh dari target sasaran. Faktor utama penyebabnya adalah ketersediaan vaksin.

Salah seorang warga RW 08 Simaja Selatan, Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Ucup Suparta (74), mengaku sangat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19. Selama pandemi Covid-19, aktivitas sehari-harinya terbatas karena khawatir tertular. "Anak saya melarang pergi kemana-mana," kata Ucup.

Saat mendapatkan undangan untuk divaksin Covid-19 pada pertengahan April 2021, Ucup sangat senang. Dia bahkan sudah datang ke kantor Kecamatan Kesambi sejak pagi hari untuk menunggu dimulainya vaksinasi Covid-19. N lilis sri handayani

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement