Sabtu 15 May 2021 01:05 WIB

Pandemi Picu Risiko Kesehatan Ibu dengan Anak Prasekolah

Lebih banyak ibu melaporkan kurang tidur daripada sebelum pandemi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Kurang tidur (ilustrasi). Tingkat stres ibu dengan anak prasekolah melonjak selama pandemi Covid-19, dengan lebih banyak ibu melaporkan kurang tidur daripada sebelum pandemi. Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun.
Foto: www.freepik.com
Kurang tidur (ilustrasi). Tingkat stres ibu dengan anak prasekolah melonjak selama pandemi Covid-19, dengan lebih banyak ibu melaporkan kurang tidur daripada sebelum pandemi. Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat stres ibu dengan anak prasekolah melonjak selama pandemi Covid-19, dengan lebih banyak ibu melaporkan kurang tidur daripada sebelum pandemi. Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun.

Hal itu berdasar pada studi Pennington Biomedical Center yang melihat hubungan antara beban rumah tangga dan tingkat stres pada ibu. Peneliti mensurvei lebih dari 1.700 ibu di 50 negara bagian AS yang memiliki anak usia 3 sampai 5 tahun selama Mei 2020. Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Women's Health.

Sekitar setengah dari ibu dalam studi tersebut sukses memiliki jumlah waktu tidur dan aktivitas fisik yang direkomendasikan. Namun, ibu dengan tingkat stres yang lebih tinggi kecil kemungkinan bisa memenuhi pedoman tidur atau aktivitas fisik.

Kurang tidur jangan dianggap sepele. Menurut Ahli Perilaku Kesehatan Anak di Pennington Biomedical Research Center, Chelsea Kracht, kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko obesitas dan kesehatan yang buruk. Pembatasan sosial juga memperburuk situasi dengan meningkatkan level stres dan kekacauan rumah tangga.

"Salah satu tujuan kami adalah memutus siklus generasi obesitas. Penelitian yang menunjukkan seberapa besar pandemi mempengaruhi kesehatan ibu dapat membantu pembuat kebijakan mengambil langkah untuk lebih mendukung para ibu dan menghindari peningkatan terkait penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung,” kata Kracht.

Tingkat stress yang tinggi umumnya dialami oleh para ibu yang bekerja dari rumah (WFH). Ini disebabkan oleh para ibu harus bekerja sekaligus mengawasi anak sekolah daring secara bersamaan.

Direktur Pediatric Obesity di Pennington Biomedical Research Center, Amanda Staiano menjelaskan bahwa para ibu terutama yang memiliki anak prasekolah membutuhkan lebih banyak perhatian. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu untuk mengurangi stres, seperti rehat sejenak dari pemberitaan dan meluangkan beberapa menit untuk melepas lelah sebelum tidur.

Support system juga penting, dimana para ibu bisa membagi tugas mengawasi anak dengan suami atau anggota keluarga lain. “Namun yang benar-benar dibutuhkan ibu adalah lebih banyak dukungan, dari keluarga, tempat kerja, dan komunitas untuk membantu para menyeimbangkan tuntutan karir dan kehidupan pribadi mereka. Mereka perlu perubahan sistemik,” kata Staiano seperti dilansir laman Eurekalert, Kamis (6/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement