Sabtu 08 May 2021 12:20 WIB

Jadikan Masjid Tempat Nyaman untuk Anak

Kemenag bersama Kementerian PPA mencanangkan program masjid ramah anak.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah siswa Taman kanak-kanak bermain permainan edukasi di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (18/6). Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggalakkan program masjid ramah anak.
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah siswa Taman kanak-kanak bermain permainan edukasi di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (18/6). Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggalakkan program masjid ramah anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perkembangan zaman di mana budaya dan gaya hidup masyarakat yang permisif serta semakin hedonis. Maka sudah seharusnya masjid menjadi tempat yang ramah dan menjadi daya tarik bagi generasi muda Muslim.

"Jadi kalau ada anak-anak kecil yang datang ke masjid meskipun sering berisik, jangan sampai kita usir, jangan sampai menimbulkan rasa masjid tidak ramah bagi mereka, sehingga membuat mereka tidak mau lagi datang ke masjid,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Agus Salim melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (8/5).

Agus mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggalakkan program masjid ramah anak. Tahun lalu ada sekitar 10 masjid yang sudah dibantu untuk mendukung masjid ramah anak.

"Dan insya Allah tahun ini semoga kita bisa menambah lagi, dan saat ini kami juga sudah menyiapkan bantuan Rp 50 juta untuk satu masjid," ujarnya.

Agus menjelaskan, berdasarkan kebijakan dari Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, bantuan untuk masjid tersebut bisa bersifat program, pembinaan, dan bentuk pembangunan fisik. 

Ia juga berharap masjid ramah anak dapat diwujudkan oleh seluruh masjid yang ada di Indonesia. Agar bisa membiasakan anak-anak datang ke masjid untuk belajar sholat, belajar membaca Alquran, dan belajar ilmu agama.

"Terkait masjid ramah anak, suatu ketika di daerah, tidak bisa saya sebutkan nama dan lokasinya, seseorang bercerita kalau masjid yang ada di daerahnya mungkin hanya bisa bertahan 10-15 tahun kedepan, karena pengurus masjid dan jamaah di masjid itu tidak ada anak-anak muda, semuanya orang yang lanjut usia,” ujarnya.

Agus membayangkan, jika masjid sudah tidak digemari untuk didatangi anak-anak, kalau bukan anak muda lalu siapa yang akan mengurus dan memakmurkan masjid di masa yang akan datang.  

"Oleh karena itu, kita bersama-sama anak-anak kita diberi pemahaman, dan arahan bukan berarti harus dilarang, harus kita beri pengertian jangan malah diusir dari masjid," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement