Sabtu 08 May 2021 19:28 WIB

Cara Milenial Kelola THR Lebaran

THR yang diperoleh sebaiknya digunakan untuk mempersiapkan dana darurat

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Pekerja menunjukkan uang Tunjangan Hari Raya (THR)
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Pekerja menunjukkan uang Tunjangan Hari Raya (THR)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran atau hari raya biasanya identik dengan uang tunjangan hari raya (THR). Namun, THR akan cepat habis jika banyak pengeluaran, mulai dari kebutuhan berbelanja kue hingga belanja pakaian. Selain itu, kewajiban untuk membayar utang, pajak, biaya hidup dan lain-lain turut membuat setiap orang sangat sulit untuk mempunyai tabungan dari THR. .

Karena itu, generasi milenial perlu mengetahui perencanaan keuangan. Head of Advisory Finansialku.com, Robby Christy menjelaskan bahwa ibarat peta, perencanaan keuangan bisa mengantarkan ke tujuan finansial yang ingin dituju.

"Sebelum berinvestasi, kita harus mempersiapkan tabungan, asuransi, dana darurat, dan lain-lain. Nah, THR yang diperoleh sebaiknya digunakan untuk mempersiapkan dana tersebut terlebih dahulu," ujar Robby dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (8/5)  

Robby juga mengingatkan kepada generasi millenial agar tidak membuat pinjaman yang bisa menggerogoti setengah dari pemasukan. "Masih single? Jangan lupa memiliki dana darurat sebesar enam kali gaji. Jadi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita mampu bertahan setidaknya selama enam bulan ke depan," ucapnya.

Dalam hal ini, Kementerian Kominfo telah melakukan upaya edukasi teradap generasi milenial melalui Webinar Creative Talk  Pojok Literasi “Perencanaan Keuangan Milenial Jelang Lebaran” secara tatap muka dan daring.

Selain mendatangkan Robby Christy, acara tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Koordinator Perekonomian I Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo, Eko Slamet R, dan Head of Government Project Link Aja Marcella Wijayanti.

Marcella Wijayanti menjelaskan, perencanaan keuangan harus diiringi dengan evaluasi yang baik. Misalnya, merencanakan dan membuat pencatatan tertulis pengeluaran keuangan, kemudian dievaluasi di akhir bulan. Setelah itu, buatlah perencanaan keuangan secara lebih baik di bulan berikutnya.

"Porsi tabungan dan investasi tidak boleh kurang dari 20 persen dalam sebulan. Sementara pengeluaran hiburan dan travelling mendapatkan porsi 30 persen. Sisanya digunakan untuk pengeluaran wajib seperti makan, bayar sewa, cicilan dan tagihan rutin lainnya", tuturnya

Sementara itu, Koordinator Perekonomian I Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo, Eko Slamet mengatakan, webinar ini dapat dimanfaatkan milenial untuk mendapatkan wawasan mengenai perencanaan keuangan bagi milenial.

Dengan kondisi saat ini, dikala ada kebijakan pelarangan mudik dari pemerintah, maka seharusnya milenial dapat lebih bijaksana mengatur keuangan. "Saat ini milenial sangat menguasai teknologi digital, sehingga bisa memegang kendali dan menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia," kata Eko Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement