Ahad 09 May 2021 19:44 WIB

Klaster Jamaah Sholat Tarawih Juga Ditemukan di Purbalingga

Dinkes Purbalingga melakukan tracing terhadap jamaah diduga Covid-19

Rep: Eko Widiyatno   / Red: Nashih Nashrullah
Dinkes Purbalingga melakukan tracing terhadap jamaah diduga Covid-19.Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Dinkes Purbalingga melakukan tracing terhadap jamaah diduga Covid-19.Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA – Klaster jamaah sholat tarawih juga terjadi di Kabupaten Purbalingga. Hingga Ahad (9/5), tercatat ada 19 jamaah yang terpapar Covid 19. Seluruhnya merupakan jamaah dari masjid di Desa Baleraksa Kecamatan Kemangkon. 

''Kami masih melakukan  tracing atas kasus ini. Insya Allah,  beberapa orang yang tercatat melakukan kontak erat dengan ke-19 jamaah tersebut akan dilakukan tes antigen. Kalau hasilnya reaktif, kita lanjutkan ke PCR,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, drg Hanung Wikantono, Ahad (9/5).

Baca Juga

Dia menyebutkan, kasus Covid yang memapar para jamaah ini, diketahui setelah warga yang menjadi kerap menjadi imam sholat di masjid tersebut, terpapar Covid 19. Warga tersebut, bahkan saat ini menjalani perawatan di RSU Margono Soekarjo Purwokerto. 

Dari kasus tersebut, pihak Dinkes melakukan tracing dan menemukan ada 23 jamaah tarawih masjid yang masuk kategori kontak erat dengan pasien. Terhadap para jamaah tersebut, pihak Dinkes melakukan tes antigen. ''Hasilnya 19 orang dipastikan positif, sedangkan empat orang lainnya negatif,'' katanya.

 

Terkait temuan ini, Hanung menyatakan masih melakukan tracing terkait kasus ini. Rencananya, Senin (10/5), akan dilakukan testing terhadap mereka yang dinilai melakukan kontak erat.

Pada warga yang hasil tes antigennya positif, saat ini telah diminta untuk karantina mandiri di rumah masing-masing. Hasil tes tersebut, menurutnya, masih akan ditindaklanjuti dengan tes PCR.

Sementara terkait kasus klaster 'Jenguk Bayi' di Desa Tanalum Kecamatan Rembang, Hanung menyebutkan, jumlah warga yang terkonfirmasi positif masih terus bertambah. Bahkan dia menyebutkan, terakhir sudah ada lebih dari 30 warga yang dinyatakan positif Covid-19. Awalnya, ada 18 warga klaster 'Jenguk Bayi' yang terpapar Covid 19.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement