Ahad 09 May 2021 23:31 WIB

Seruan Penguncian Nasional di India Kembali Menguat

India mencatat 4.000 kematian dalam 24 jam dua hari terakhir

India mencatat 4.000 kematian dalam 24 jam dua hari terakhir. Ilustrasi kremasi massal di India akibat Covid-19
Foto: Anadolu Agency
India mencatat 4.000 kematian dalam 24 jam dua hari terakhir. Ilustrasi kremasi massal di India akibat Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI— Angka kematian akibat Covid-19 di India meningkat hingga lebih dari 4.000 dalam hari kedua berturut-turut pada Ahad (9/5), seiring dengan meningkatnya seruan untuk pemberlakuan penguncian nasional untuk menekan penyebaran virus corona.

Kementerian Kesehatan India telah melaporkan 4.092 kematian dalam 24 jam terakhir, menjadikan total jumlah kematian akibat Covid-19 sebanyak 242.362. Jumlah kasus baru meningkat sebanyak 403.738, sedikit lebih rendah dari angka rekor dan menjadikan total jumlah kasus sejak awal pandemi sebanyak 22,3 juta.

Baca Juga

India telah terdampak parah oleh gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan kasus-kasus dan kematian mencapai rekor setiap dua hari. Dengan kekurangan oksigen dan tempat tidur yang akut di rumah-rumah sakit, serta kamar jenazah dan krematorium yang penuh, para ahli mengatakan bahwa angka kasus Covid-19 serta jumlah kematian yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Banyak negara bagian India telah memberlakukan penguncian yang ketat dalam satu bulan terakhir untuk menekan lonjakan infeksi, kala negara bagian lain mengumumkan pembatasan terhadap pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.

Namun tekanan terus ditujukan terhadap Perdana Menter Narendra Modi untuk mengumumkan penguncian nasional, seperti apa yang telah diberlakukan pada gelombang pertama pada tahun lalu.Pada Sabtu, India melaporkan angka kematian Covid-19 harian tertingginya dengan 4.187 korban meninggal dunia. 

Institut Evaluasi dan Matriks Kesehatan mengestimasi bahwa India akan menyaksikan satu juta kematian akibat Covid-19 pada Agustus.Dukungan telah mengalir dari berbagai negara di dunia dalam bentuk tabung-tabung oksigen dan konsentrator, ventilator, serta peralatan medis lainnya bagi rumah-rumah sakit yang kewalahan.    

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement