Senin 10 May 2021 06:04 WIB

Masjid Al Akbar Surabaya Belum Putuskan Soal Sholat Ied

Jika Sholat Ied Digelar akan menerapkan prokes secara ketat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agung Sasongko
Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Al Akbar, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/7/2020). Pelaksanaan shalat Idul Adha di masjid tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, pengaturan jarak serta pengurangan jumlah jamaah yang biasanya mencapai 40.000 orang menjadi 5.000 jamaah.
Foto: MOCH ASIM/ANTARA
Umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Al Akbar, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/7/2020). Pelaksanaan shalat Idul Adha di masjid tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, pengaturan jarak serta pengurangan jumlah jamaah yang biasanya mencapai 40.000 orang menjadi 5.000 jamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Helmy M. Noor menyatakan pihaknya belum memutuskan tetap akan menggelar Sholat Idul Fitri atau tidak. Helmy menyatakan, pihaknya baru akan menggelar rapat terkait pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Ia menyatakan masih ada peluang Masjid Nasional Al-Akbar menggelar Sholat Idul Fitri.

"Soal Sholat Idul Fitri atau tidak, Insya Allah Senin besok akan dirapatkan oleh imam besar bersama pengurus badan pengelola  Masjid Nasional Al-Akbar. Peluangnya masih 50:50," kata Helmy dikonfirmasi Ahad (9/5).

Baca Juga

Helmy menyadari, Surabaya memang masuk zona oranye Covid-19. Namun, kata dia, Sholat Jumat dan Sholat Tarawih masih boleh digelar. Padahal, teknis pelaksanaan Sholat Idul Fitri sama sa dengan gelaran Sholat Jumat dan Sholat Tarawih. Bahkan, kata dia, gelaran Sholat Idul Fitri bisa lebih ketat dibanding Sholat Jumat dan Sholat Tarawih.

"Dalam zona oranye (Covid-19), ibadah Sholat Tarawih dan Sholat Jumat  di Kota Surabaya juga tetap berjalan. Sedangkan ketentuan jumlah jamaah Idul Fitri dan penerapan Prokes juga seperti Sholat Tarawih dan Sholat Jumat. Bahkan lebih ketat lagi," ujar Helmy.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement