Senin 10 May 2021 17:04 WIB

Komisi VIII Minta Pemerintah Komunikasi dengan Saudi

Komunikasi dengan Arab Saudi juga diharapkan dapat memberikan kejelasan kuota haji.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ani Nursalikah
Komisi VIII Minta Pemerintah Komunikasi dengan Saudi. Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Komisi VIII Minta Pemerintah Komunikasi dengan Saudi. Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyambut baik rencana Arab Saudi yang akan mengadakan ibadah haji di bawah kondisi khusus pandemi Covid-19. Adanya rencana tersebut, ia meminta pemerintah Indonesia segera menjalin komunikasi dengan Arab Saudi perihal teknis pelaksanaannya.

"Pemerintah Indonesia juga harus terus melakukan pembicaraan dengan pihak Arab Saudi soal kuota haji dan penyelenggaraan teknis haji. Terutama soal kesehatan para calon jemaah haji dan aspek lainnya," ujar Ace saat dihubungi, Senin (10/5).

Baca Juga

Komunikasi dengan Arab Saudi juga diharapkan dapat memberikan kejelasan ihwal kuota haji untuk jemaah Indonesia. Dengan adanya kejelasan tersebut, Kementerian Agama akan dapat menyusun kebijakan haji yang akan diambil.

"Berapa pun kuota yang diberikan kepada Indonesia, yang jelas pengumuman pemerintah Arab Saudi ini telah memberikan kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun ini," ujar Ace.

 

Ia berharap, Indonesia menjadi negara yang diberikan kuota haji paling besar oleh pemerintah Arab Saudi. Komisi VIII, ditegaskan Ace, juga akan terus mengawal hal tersebut hingga jamaah haji mendapatkan haknya.

"Tentu pengumuman ini kita harapkan disertai dengan pengumuman berapa kuota yang diberikan kepada masing-masing negara termasuk Indonesia," ujar Ace.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Haji dan Umroh mengumumkan pada Ahad (9/5), Arab Saudi akan mengadakan ibadah haji di bawah kondisi khusus. Hal ini dilakukan guna mengatasi penyebaran Covid-19.

“Otoritas kesehatan di Saudi terus mengamati situasi dan mengambil semua tindakan untuk memastikan keamanan semua orang,” kata juru bicara dalam siaran pers, dilansir Al Arabiya, Senin (10/5).

Dia menambahkan untuk informasi lebih lanjut tentang rencana operasional haji tahun ini akan diumumkan nanti. Tahun lalu, Saudi hanya mengizinkan sejumlah kecil dari warga yang tinggal di Saudi dan yang memenuhi kriteria tertentu untuk berpartisipasi dalam haji. Haji merupakan salah satu lima dari rukun Islam dan diwajibkan Muslim melakukannya setidaknya sekali seumur hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement