Selasa 11 May 2021 10:48 WIB

AS Siapkan Vaksin Pfizer untuk Usia 12 Tahun

Vaksinasi ini dilakukan sebelum remaja kembali ke sekolah pada musim gugur.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Pfizer-BioNtech.
Foto: EPA
Vaksin Pfizer-BioNtech.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Regulator Amerika Serikat (AS) memperluas penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer untuk anak-anak berusia 12 tahun, Senin (10/5). Vaksinasi ini dilakukan sebelum remaja kembali ke sekolah pada musim gugur.

Pengumuman resmi diperkirakan akan disampaikan pada Rabu (13/5) dan pengambilan suntikan dapat dimulai secepatnya pada Kamis (14/5). Upaya ini dapat dimulai setelah komite penasihat vaksin federal mengeluarkan rekomendasi untuk menggunakan vaksin dua dosis pada anak usia 12 hingga 15 tahun.

Baca Juga

Sebagian besar vaksin Covid-19 di seluruh dunia telah diotorisasi untuk orang dewasa. Vaksin Pfizer digunakan di beberapa negara untuk remaja berusia 16 tahun dan Kanada baru-baru ini menjadi yang pertama memperluas penggunaan hingga usia 12 tahun ke atas.

Para orang tua, sekolah, dan pejabat kesehatan masyarakat di tempat lain telah sangat menunggu persetujuan agar suntikan tersebut tersedia untuk lebih banyak anak. "Ini adalah momen penting dalam kemampuan kami untuk melawan pandemi Covid-19," kata wakil presiden senior Pfizer yang juga seorang dokter anak, Dr. Bill Gruber.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) menyatakan bahwa vaksin Pfizer aman dan menawarkan perlindungan yang kuat untuk remaja yang lebih muda. Hasil tersebut berdasarkan pengujian terhadap lebih dari 2.000 sukarelawan AS yang berusia 12 hingga 15 tahun.

CDC mencatat tidak ada kasus Covid-19 di antara remaja yang divaksinasi penuh dibandingkan dengan 16 di antara anak-anak diberikan suntikan plasebo. Para peneliti pun menemukan bahwa anak-anak mengembangkan tingkat antibodi pelawan virus yang lebih tinggi daripada penelitian sebelumnya yang dilakukan pada orang dewasa muda.

Remaja yang lebih muda menerima dosis vaksin yang sama dengan orang dewasa dan memiliki efek samping yang sama. Kebanyakan mereka merasakan sakit lengan dan demam seperti flu, menggigil atau nyeri yang menandakan peningkatan sistem kekebalan, terutama setelah dosis kedua.

Kepala vaksin FDA Dr. Peter Marks menyatakan, pengujian Pfizer pada remaja memenuhi standar ketat dari lembaga itu. "Memiliki vaksin yang disahkan untuk populasi yang lebih muda adalah langkah penting untuk terus mengurangi beban kesehatan masyarakat yang sangat besar yang disebabkan oleh pandemi Covid-19," ujarnya.

Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech, baru-baru ini meminta otorisasi serupa di Uni Eropa, diikuti oleh negara lain. Pfizer bukan satu-satunya perusahaan yang berusaha menurunkan batas usia untuk vaksinnya.

Moderna baru-baru ini mengatakan hasil awal dari penelitiannya pada anak usia 12 hingga 17 tahun menunjukkan perlindungan yang kuat dan tidak ada efek samping yang serius. Perusahaan AS lainnya, Novavax, memiliki vaksin Covid-19 dalam pengembangan tahap akhir dan baru memulai penelitian pada usia 12 hingga 17 tahun.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement