Selasa 11 May 2021 11:49 WIB

Ilhan Omar: Serangan Israel ke Gaza Bentuk Terorisme

Serangan Israel ke Gaza menewaskan 20 orang, sembilan di antaranya anak-anak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Perwakilan Ilhan Omar terpilih kembali untuk masa jabatan kedua di Kongres AS.
Foto: arilyn Indahl / EPA
Perwakilan Ilhan Omar terpilih kembali untuk masa jabatan kedua di Kongres AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Ilhan Omar menyebut serangan udara Israel di Jalur Gaza adalah tindakan terorisme. Serangan ini telah mengakibatkan sekitar 20 warga sipil meninggal dunia, termasuk sembilan anak-anak.

"Warga Palestina berhak mendapatkan perlindungan. Tidak seperti Israel yang program pertahanan rudal, seperti Iron Dome. Tidak ada perlindungan bagi warga sipil Palestina. Tidak ada alasan untuk tidak mengutuk serangan ini menjelang Idul Fitri," ujar Omar di Twitter.

Baca Juga

Serangan Israel terjadi setelah kelompok Palestina meluncurkan sekitar 100 roket, termasuk tujuh di Yerusalem. Sementara sisanya menargetkan Ashkelon, Sderot, dan permukiman di dekat Jalur Gaza.

Serangan roket itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel yang berkelanjutan di Masjid al-Aqsa, dan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 65 orang terluka dalam serangan udara itu.

Setidaknya 305 orang terluka ketika polisi Israel menyerbu al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Senin (10/5). Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, polisi Israel menyerang orang-orang Palestina yang berjaga-jaga untuk mencegah kemungkinan serangan oleh kelompok sayap kanan Yahudi Israel.

Ketegangan meningkat di Yerusalem Timur di tengah rencana penggusuran puluhan warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah, yang terletak tepat di utara Kota Tua. Warga Palestina yang melakukan aksi solidaritas menjadi sasaran pasukan Israel dan kelompok pemukim Yahudi.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980. Tindakan Israel tersebut tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement