REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengundang pimpinan-pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk membahas situasi dan perkembangan terakhir di Palestina. Pihaknya bersama-sama mengecam keras serangan di Masjid Al Aqsa, Yerusalem yang dilakukan pasukan Israel beberapa waktu lalu.
"Sebanyak 70 orang perwakilan dari MUI dan Ormas Islam Indonesia sepakat untuk mengutuk keras perbuatan Israel yang dituangkan dalam pernyataan bersama di Jakarta, Selasa (11/5)," ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.
Dałam pernyataan pada Rabu (12/5), kecaman juga diberikan atas kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina selama ini. MUI menyampaikan sikap dengan mengutuk keras serangan pasukan Israel di Masjid Al Aqsa yang mengakibatkan banyak jamaah mengalami luka-luka saat sedang melaksanakan ibadah sholat tarawih.
Serangan brutal ini telah menodai kesucian tempt badah sekaligus menunjukkan pelanggaran secara terang-terangan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang terkandung dalam Piagam PBB dan terhadap hukum internasional lainnya. Secara khusus, MUI menyoroti keputusan UNESCO pada 2016 yang menetapkan Aqsa merupakan situs suci umat Islam.
“MUI menyerukan kepada PBB untuk segera mengambil tindakan nyata agar zionis Israel menghormati hukum internasional, termasuk melindungi tempat ibadah dan HAM warga yang berada di wilayah pendudukan,” ujar pernyataan bersama MUI dan ormas Islam Indonesia, melalui siaran pers yang diterima //Republika//, Rabu (12/5).
MUI dan ORMAS Islam juga menyerukan kepada PBB untuk menempatkan pasukan perdamaian di Palestina untuk melindungi rakyat Palestina dari kekejaman Israel. negara anggota OKI dan Liga Arab juga diminta untuk bersatu melawan semua kejahatan Israel dan menuntut penguasa Israel ke International Criminal Court atau Pengadilan Pidana Internasional (ICC) atas semua kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap warga Palestina selama ini.
Negara-negara Islam lainnya diharapkan dapat bersatu untuk bersatu menggalang semua potensi baik politik, ekonomi, sosial budaya, dan milter untuk menghadapi arogansi dan agresi zionisme Israel. MUI dan ormas Islam Indonesia menyerukan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melakukan langkah-langkah yang lebih konstruktif dan nyata untuk menekan Israel, dengan mendukung pemberian sanksi atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Israel. Amerika harus mengembalikan kepercayaan internasional dengan menekan Israel dan mendorong PBB untuk menetapkan sanksi kepada Israel atas pelanggaran HAM berat yang telah dilakukannya.
“Kami menyerukan semua negara anggota OKI, Liga Arab dan masyarakat internasional untuk mengambil langkah yang tegas terhadap Israel termasuk menunjau kembali hubungan diplomatik yang sudah dibangun dengan Israel,” jelas pernyataan MUI dan ormas Islam Indonesia.
Tidak lupa, MUI menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia dengan sungguh-sungguh memainkan peran penting dalam membantu perjuangan rakyat dan bangsa Palestina. Pihaknya mendorong pemerintah untuk terus tampil di garda depan bersama masyarakat internasional dan negara-negara Islam lainnya dalam penyelesaian Konflik Israel-Pelastina, serta memastikan Pemerintah Israel bersedia mematuhi hukum internasional, termasuk perlindungan Masjid Al-Aqsa sebagai situs suci umat Islam dan jamaah yang beribadah di dalamnya.
Selain itu, MUI bersama Ormas Islam Indonesia menyerukan kepada faksi-faksi di Palestina untuk menghentikan konflik internal antar mereka dan memperkokoh persatuan dalam rangka meningkatkan harkat hidup bangsa palestina dan menghadapi penjajahan Israel. Umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia diharapkan dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT bagi keselamatan Masjid Al-Aqsa dan jamaahnya dari serangan Israel, sekaligus memanfaatkan media sosial untuk menggalang dukungan bagi pembebasan Palestina dari penjajahan Israel.
MUI dan Ormas-ormas Islam senantiasa mendorong kepada semua komunitas dan Lembaga kemanusiaan Indonesia dan negara-negara lain untuk terus melakukan aksi nyata melawan kejahatan Israel. Pihaknya memberi apresiasi tinggi kepada semua komunitas aktifis, lembaga kemanusiaan, media massa (koran, radio, televisi) dan kekuatan masyarakat sipil di Indonesia yang selama ini juga telah ikut berperan proaktif melakukan aksi kemanusiaan membela rakyat Palestina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
