Kamis 13 May 2021 21:36 WIB

Terdampak Pandemi, Omzet Penjualan Bunga di Sukabumi Turun

Daya beli masyarakat menurun, mereka lebih mengutamakan membeli keperluan lain

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Warga tengah membeli bunga hias di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Rabu (12/5).
Foto: istimewa
Warga tengah membeli bunga hias di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Rabu (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Omzet penjualan bunga di momen Idul Fitri tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan terdampak pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, biasanya sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat biasanya sibuk mempersiapkan rumah agar nyaman bagi tamu yang datang untuk halal bihalal. Salah satunya dengan mempercantik ruangan yakni menghiasi meja tamunya dengan bunga.

'' Omzet penjualan bunga menurun karena biasanya sudah ramai sejak H-3 lebaran,'' ujar salah seorang penjual bunga di sekitar Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Agnes (30 tahun), Kamis (13/5). Namun kini baru pada H-1 lebaran warga mulai ada yang membeli bunga yang dijualnya.

Menurut Agnes, warga saat ini daya belinya menurun sehingga lebih memprioritaskan membeli barang lainnya untuk kebutuhan lebaran. Misalnya membeli makanan dan pakaian untuk berlebaran.

Sementara untuk bunga tidak menjadi prioritas. Padahal pada kondisi normal bunga menjadi primadona bagi warga untuk menghiasi rumah pada saat lebaran.

Agnes mengatakan, harga bunga pun dijual bervariasi mulai dari Rp 10 ribu satu tangkai hingga Rp 100 ribu per tangkai. Biasanya warga membeli bunga sedap malam dibandingkan jenis yang lain

Penjual bunga lainnya, Asep S (43) mengatakan hal senada. '' Alhamdulillah meskipun turun, tapi masih ada warga yang membeli bunga untuk hiasan di lebaran,'' imbuh dia.

Asep mengatakan, pandemi ini memang berdampak pada omzet penjualan. Sehingga ia berharap pandemi Covid ini bisa segera berlalu dan jualanya bisa normal kembali.

Salah seorang pembeli Ovi (25) warga Tipar, Kecamatan Citamiang mengatakan, ia membeli bunga sudah seperti menjadi tradisi membeli pada momen lebaran. '' Untuk mempercantik ruangan sehingga membuat nyaman keluarga dan tamu yang datang,'' kata dia.

Menurut Ovi, kebiasaan membeli bunga ini sudah dilakukan sejak lama. Namun pada tahun ini memang jumlah pembelian bunga dikurangi karena dampak pandemi yang berakibat pada turunnya penghasilannya.

Warga Kecamatan Lembursitu, Rina N (45) mengatakan, pada tahun ini ia memutuskan tidak membeli bunga karena keterbatasan anggarab yang dimiliki untuk berbelanja kebutuhan lebaran. '' Gaji suami pas-pasan sekarang, jadi tidak membeli bunga dulu karena prioritas membeli baju lebaran,'' kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement