Sabtu 15 May 2021 08:01 WIB

Pria Lebanon Ditembak Tentara Israel

Presiden Lebanon mengutuk kejahatan pasukan tentara Israel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pengunjuk rasa memegang plakat saat dia meneriakkan slogan-slogan selama aksi duduk untuk mendukung warga Palestina dalam putaran terakhir kekerasan di Yerusalem, di Lapangan Martir di pusat kota Beirut, Lebanon, Senin, Mei. 10, 2021.
Foto: AP/Bilal Hussein
Seorang pengunjuk rasa memegang plakat saat dia meneriakkan slogan-slogan selama aksi duduk untuk mendukung warga Palestina dalam putaran terakhir kekerasan di Yerusalem, di Lapangan Martir di pusat kota Beirut, Lebanon, Senin, Mei. 10, 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BERIUT -- Seorang pria Lebanon bernama Mohamed Tahan (21 tahun) ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel. Peristiwa ini terjadi setelah dia dan yang lainnya memprotes untuk mendukung warga Palestina mencoba melintasi pagar keamanan di perbatasan dengan Israel.

"Mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel," kata Presiden Lebanon, Michel Aoun.

Baca Juga

Kantor berita negara Lebanon NNA melaporkan, terdapat keroban terluka dalam insiden itu. Mereka melakukan unjuk rasa dengan berkumpul di sepanjang perbatasan untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan sejumlah orang di Lebanon telah merusak pagar perbatasan dan membakar sebuah lapangan. Mereka mundur setelah tank Israel melepaskan tembakan peringatan.

Para pengunjuk rasa Lebanon telah berkumpul di dekat pagar perbatasan, mengibarkan bendera. Terlihat bendera nasional Palestina dan bendera gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, penentang setia Israel. Mereka kemudian dibubarkan oleh tentara Lebanon di hadapan UNIFIL atau pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon yang memantau perbatasan dengan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement