Ahad 16 May 2021 21:35 WIB

Arab Saudi Buka Jalur King Fahd untuk Wisatawan Bahrain

Jalur King Fahd sempat ditutup Arab Saudi cegah Covid-19

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Jalur King Fahd sempat ditutup Arab Saudi cegah Covid-19. Bendera Arab Saudi
Foto: AP/Amr Nabil
Jalur King Fahd sempat ditutup Arab Saudi cegah Covid-19. Bendera Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, DUBAI – Ratusan ribu pelancong harian yang melintas antara Arab Saudi dan Bahrain kini bisa kembali menggunakan Jalur King Fahd. Perbatasan ini bisa diakses ketika aturan pembatasan perjalanan dicabut, Senin (17/5).

Wisatawan maupun warga biasanya bepergian antara kedua negara melalui Jalur King Fahd Causeway. Tetapi jalur perjalanan ini ditutup pada 8 Maret 2020, karena tindakan pencegahan keamanan Covid-19. Otoritas terkait menyebut penangguhan perjalanan bagi warga Saudi, serta pembukaan perjalanan melalui darat, laut, dan udara akan dicabut mulai Esok (17/5).

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Ahad (16/5), Direktur Paspor Jalur Raja Fahd, Duwaihi Al-Sahli, menyebut akan ada penambahan 10 jalur di area keberangkatan, sehingga total menjadi 27 jalur. Di sisi lain, 36 jalur tersedia di area kedatangan.

Meski demikian, hanya mereka yang telah divaksinasi Covid-19 atau sembuh dari penyakit tersebut yang diizinkan meninggalkan Kerajaan. Mereka akan diminta untuk menunjukkan bukti melalui aplikasi Tawakkalna yang terpasang di ponsel mereka.

 

Di sisi lain, sertifikat asuransi Covid-19 diperlukan untuk pelancong di bawah usia 18 tahun. Bagi pelancong yang dari Bahrain menuju Arab Saudi, mereka akan diminta untuk membawa salah satu asuransi kesehatan yang disetujui di negara-negara GCC.

Kantor Berita Bahrain, BNA, menyebut adanya asuransi ini untuk mengonfirmasi apakah mereka telah divaksinasi atau pulih dari virus. Mereka juga diminta menunjukkan sertifikat PCR yang tidak melebihi 72 jam sejak pengambilan sampel.

Sementara itu, Yordania mengatakan pengecualian yang sebelumnya diumumkan untuk masuknya penumpang melalui pos perbatasan Omari dengan Arab Saudi, telah efektif dibatalkan pada Senin.

Keputusan itu diambil setelah serangkaian tindakan diambil baru-baru ini, untuk membantu memudahkan masuknya warga Yordania dan pengunjung dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya. Hal ini disampaikan kantor berita negara Petra, mengutip Menteri Dalam Negeri Mazen Al-Faraya.

Peraturan perbatasan sebelumnya mewajibkan penyerahan sertifikat yang membuktikan telah mereka menerima dua dosis vaksin Covid-19 dan tes PCR negatif 72 jam sebelumnya.

Sekarang, wisatawan dapat melintasi perbatasan tanpa mendaftar di platform atau menjalani tes PCR di posko yang disediakan. 

Sumber: arabnews 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement