Selasa 18 May 2021 07:25 WIB

Kimia Farma Jamin Vaksinasi Gotong Royong Profesional

Hari ini vaksinasi gotong royong akan dimulai gunakan vaksin Sinopharm.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Vaksin Sinopharm akan mulai digunakan di Tanah Air pada Selasa (18/5) untuk peserta vaksinasi gotong royong.
Foto: EPA
Vaksin Sinopharm akan mulai digunakan di Tanah Air pada Selasa (18/5) untuk peserta vaksinasi gotong royong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan memulai penyuntikan perdana program Vaksinasi Gotong Royong pada Selasa (18/5). Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek, Nurtjahjo Walujo Wibowo, mengatakan vaksinasi Gotong Royong merupakan vaksinasi kepada karyawan dan karyawati, keluarga, dan individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung badan hukum atau badan usaha.

Nurtjahjo menyampaikan pemerintah telah menggelar penyuntikan vaksinasi program secara gratis kepada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia) sejak pertengahan Januari 2021. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah menugaskan PT Bio Farma (Persero) dalam pendistribusian vaksin Covid-19, peralatan pendukung, dan logistik. Pemerintah juga bisa melakukan penunjukan langsung badan usaha dalam pendistribusian vaksin tersebut.

Baca Juga

"Sementara itu, perusahaan yang akan menjadi peserta vaksinasi gotong royong harus terdaftar dulu di Kadin Indonesia. Selanjutnya, Kadin bekerja sama dengan Bio Farma melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Tbk," ujar Nurtjahjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/5).

Kata Nurtjahjo, Kimia Farma menunjuk cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika untuk pendistribusian dan penyuntikan vaksinasi gotong royong. Nurtjahjo menjelaskan Kimia Farma Group telah melakukan berbagai persiapan untuk kegiatan vaksinasi gotong royong sesuai dengan arahan pemerintah melalui Kementerian BUMN. Semua lini disiapkan, termasuk perbaikan pelayanan dan manajemen.

"Berbagai pembenahan lainnya di internal PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) telah kami lakukan, seperti sistem pengawasan internal, penguatan sistem layanan dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan cashless, serta berbagai langkah pembenahan lainnya," ucap Nurtjahjo.

Nurtjahjo menyebut seluruh pembenahan itu untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan panduan yang diberikan pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi gotong royong. Nurtjahjo mengtaakant vaksinasi pekerja ini menggunakan jenis vaksin Sinopharm. Dalam pasal 7, ayat (4) Permenkes No. 10/2021 menyebutkan jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong harus berbeda dengan vaksinasi program yang dijalankan pemerintah.

"Sampai saat ini, Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca," ungkap Nurtjahjo.

Nurtjahjo menyampaikan selama ini Kimia Farma sudah melaksanakan kegiatan distribusi vaksin dan implementasi vaksinasi dengan profesionalisme tinggi. Ia menjamin vaksinasi gotong royong akan dijalankan dengan kualitas yang sama dan profesional, termasuk mengembangkan layanan digital vaksinasi secara end to end mulai dari hulu hingga hilir (layanan).

"Melalui sistem ini, dapat dilakukan tracing terhadap identitas peserta vaksinasi, nomor vial vaksin, dan sertifikat vaksin," sambung Nurtjahjo.

Nurtjahjo mengatakan penggunaan sistem digital oleh KFD bertujuan meningkatkan pelayanan end to end dari hulu sampai hilir dalam vaksinasi gotong royong. Corporate Secretary Kimia Farma, Ganti Winarno, mengatakan vaksinasi

gotong royong Kimia Farma memiliki berbagai kelebihan, seperti kode batang untuk mempermudah proses pelacakan. Selain itu digitalisasi pelayanan antrean diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan memudahkan calon penerima vaksin. Kata Ganti, perusahaan akan membantu proses pendaftaran melalui aplikasi Kimia Farma Mobile, mulai dari upload data dan terkoneksi ke dalam sistem informasi satu data.

"Peserta akan mendapatkan notifikasi dan dapat diketahui jam berapa harus antre, kemudian mereka disuntik. Bahkan, kita bisa langsung scan vial ID," ucap Ganti.

Menjelang pelaksanaan vaksinasi gotong royong, lanjut Ganti, Kimia Farma Diagnostika terus memperbaiki berbagai aspek di internal maupun pelayanan. Semua perbaikan tersebut diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi publik.

"Kimia Farma berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Kami terus melakukan introspeksi dan meningkatkan level pelayanan kami. Masyarakat Indonesia harus bisa merasakan perbaikan itu," kata Ganti menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement