Selasa 18 May 2021 12:41 WIB

Apa Rencana Iran dengan China di Tengah Konflik Israel-Gaza?

Iran menekankan posisi China yang menentang konflik antara Israel dan Gaza

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Bendera Palestina
Foto: EPA-EFE/MATTEO CORNER
Bendera Palestina

IHRAM.CO.ID, TEHERAN – Iran menekankan posisi China yang menentang konflik antara Israel dan Gaza. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan pada Jumat lalu Amerika Serikat (AS) berdiri di sisi yang berlawanan dari komunitas internasional. Dia mendesak agar serangan Israel di Gaza segera berakhir.

“AS terus mengatakan mereka peduli dengan hak asasi umat Islam tapi mengabaikan rakyat Palestina,” kata Hua.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta AS untuk menyesuaikan posisinya dalam konflik Israel-Gaza pada Ahad. Dia berbicara kepada Dewan Keamanan PBB. “Kami meminta AS untuk bertanggung jawab dan menyesuaikan posisinya. Penggunaan kekuatan tidak dapat menjamin perdamaian dan kekerasan tidak dapat membawa ketenangan,” kata Wang Yi.

Dia menambahkan penting bahwa Israel menahan diri dan mematuhi resolusi PBB yang relevan dengan menghentikan pembongkaran rumah Palestina dan penggusuran rakyat Palestina. Di satu sisi, pernyataan ini dapat dilihat saat China berusaha mengisolasi AS dan membalas AS atas kritik terbarunya. Namun, media Iran telah menekankan komentar tersebut. Iran dan China memiliki perjanjian kerja sama 25 tahun. Langkah ini tetap membuat China mengambil tindakan tegas terkait masalah Gaza.

 

China dan Israel memiliki hubungan yang bersahabat tapi ada kontroversi karena AS ingin Israel menjauhkan diri dari China. Kesepakatan pelabuhan di Haifa dan terobosan China lain di Israel menjadi perhatian Washington.

Press TV Iran mengatakan Menteri Luar Negeri China mengecam AS karena membalas setiap kritik rezim Israel terhadap orang-orang Palestina di Dewan Keamanan PBB. Media tersebut mengutip Wang Yi secara panjang lebar. “Sayangnya hanya karena halangan satu negara, Dewan Keamanan belum dapat berbicara dengan satu suara pun,” kata Wang Yi pada pertemuan darurat pada Ahad.

Dilansir the Jerusalem Post, Selasa (18/5), poin Iran di sini tampaknya untuk menekankan bahwa China memainkan peran utama yang lebih besar di Timur Tengah. Di satu sisi, pernyataan China di sini sebagai upaya untuk merusak kepercayaan regional dan internasional terhadap AS. Iran mengira akan menang di bawah sistem yang dipimpin China ini. Rusia yang juga bekerja dengan Iran dan ingin melihat pengaruh AS berkurang, telah mengirim Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin untuk mengkritik tindakan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement