Selasa 18 May 2021 17:40 WIB

TNI AL Investigasi Penyebab Kecelakaan KRI Nanggala-402

Hingga saat ini penyebab kecelakaan dalam proses investigasi.

Foto handout yang disediakan oleh TNI AL dan diambil oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) menunjukkan kapal selam TNI AL KRI Nanggala yang tenggelam, Selasa (18/5).
Foto: EPA-EFE/INDONESIAN NAVY
Foto handout yang disediakan oleh TNI AL dan diambil oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) menunjukkan kapal selam TNI AL KRI Nanggala yang tenggelam, Selasa (18/5).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut sedang melakukan investigasi untuk mendalami penyebab kecelakaan KRI Nanggala-402 hingga menyebabkan 53 prajurit terbaik gugur dalam tugas tersebut.

"Kami masih menunggu dari hasil tim investigasi. Mohon rekan media jangan menerka-nerka apa penyebabnya. Dengan situasi kondisi maaf, badan haluan temuannya di sini, anjungan di sini, buritan di sana, sehingga kami belum tahu tentang itu," kata Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers, di Lanal Denpasar, Bali, Selasa (18/5).

Baca Juga

Ia mengatakan hingga saat ini masih dalam proses investigasi. Menurut dia, perlu diketahui bahwa kemampuan KRI Nanggala-402 yang memiliki alat keselamatan dalam kapal tersebut.

Terdapat dua alat keselamatan dalam KRI Nanggala, yaitu mulai alat hembus tangki pemberat yang ada enam buah dengan 60 bar, kemudian tangki tahan tekan isinya kurang lebih 2.000 liter dibebani 30 bar tekanan udara.

 

"Apabila alat tersebut tidak bisa dimanfaatkan dengan baik berarti ada sesuatu hal lain yang menyebabkan kapal selam tersebut tenggelam. Kalau itu adalah pesawat, maka ada blackbox tetapi untuk alutsista militer di dunia mana pun khususnya untuk kapal tidak ada yang namanya blackbox. Kami pun orang-orang kapal selam meneliti tidak hanya orang kapal selam yang masih aktif, tapi kami pun berkomunikasi berkoordinasi dengan senior-senior kami di kapal selam Hiu Kencana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement