Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummulquro Musyaffa

Pengalaman Bersama Bank Syariah Mandiri

Eduaksi | Wednesday, 19 May 2021, 13:35 WIB

Saya pertama kali mengenal Bank Syariah ketika SD , dahulu kami para murid diminta oleh guru untuk membuat tabungan di Bank Syariah. Waktu itu saya bersekolah di MI yang memang berbasis Islam. Mungkin pada saat itu, ada kerja sama antara sekolah dengan bank tersebut dan, meminta pihak sekolah untuk memerintahkan murid muridnya untuk membuka tabungan syariah. Saat itu, Saya tidak mengerti perbedaan antara Bank Syariah dan Bank konvensional. Tapi banyak gossip yang berseliweran, kalau menabung di Bank Syariah uang kita akan berkurang banyak.

Gosip tersebut membuat saya sedikit percaya karena dalam tabungan syariah tidak mengenal bunga. Saya tidak tahu kalau ada namanya bagi hasil. Seiring berjalannya waktu akhirnya saya mengerti apa itu bagi hasil dan aturan - aturan yang mendasari Bank Syariah. Dahulu, Bank Syariah memang baru berkembang dan butuh banyak modal untuk memperluas jaringannya dan biaya operasional seperti pembukaan cabang baru dan pengadaan ATM untuk mempermudah dan mengenalkan masyarakat terhadapa Bank Syariah. Makanya, saat itu biaya administrasinya tinggi atau bagi hasilnya rendah tidak seperti yang masyarakat awam dapat dari bunga bank konvensional.

Pada tahun 2013, saya kembali membuka tabungan syariah karena panggilan hati dan pemahaman saya terhadap Bank Syariah, saya membuka tabungan di Bank Syariah Mandiri . Teman teman saya bertanya kenapa buka tabungan syariah ?, untungnya kecil loh , administrasinya tinggi loh . Lalu saya jawab saya muslim , dan saya ingin memajukan Ekonomi Islam. Administrasi tinggi itu memang layak karena mereka butuh untuk berkembang dan untuk memegang teguh prinsip, memang ada harga yang harus dibayar . Bagi saya, prinsip bagi hasil itu jelas, karena kita usaha berapa persen dan akan dapat sesuai yang kita ikhtiarkan. Bukan seperti usahanya kecil berharap dapat yang besar.

Selama menabung di Bank Syariah Mandiri, saya tidak pernah mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan. Kesannya selalu baik, dan Alhamdulillah para karyawannya juga ramah dan jujur, saya memiliki cerita tentang kejujuran karyawan Bank Syariah Mandiri. Suatu hari saya pernah tertinggal kartu ATM, kartu tersebut masih berada dalam mesin, karena saya terburu - buru, memang biasanya pada mesin ATM ada peringatan jika kartu masih tertinggal. Tapi, ya namanya lupa dan terburu - buru, saya tidak sadar kalau tertinggal. Selang beberapa jam, saya mendapat telpon dari Bank tersebut, dan mengatakan ATM saya tertinggal dan sekarang ada di kantor Bank Syariah Mandiri lokasi dimana tadi saya mengambil uang. Mendengar hal tersebut saya langsung mengecek dompet dan iya benar ATM saya tertinggal, Alhamdulillah, makasih banyak ya mbasaya tidak ngeh kalau tertinggal, sekali lagi terimakasih, insya allah nanti siang saya ambil . Alhamdulillah para karyawan Bank Syariah Mandiri amanah semua.

Kemudian, saya juga punya pengalaman tentang keramahan karyawan Bank Syariah Mandiri. Saya pernah kehilangan dompet beserta isinya, dan ribet sekali karena saya harus memblokir semua kartu ATM dan membuat kartu ATM baru. Dari semua tabungan yang saya harus saya urus ATM-nya, hanya di Bank Syariah Mandiri saja, yang Custumer servicenya menunjukan keprihatiannya, beliau turut iba dan membantu saya dengan baik dan ramah. Beliau membantu saya mencarikan solusi agar saya tetap bisa bertransaksi tanpa kartu ATM selama KTP saya masih diproses karena hilang juga. Untuk mengurus ATM baru diperlukan KTP asli. Beliau menyarankan saya membuat internet banking dan membantu mengaktifkan internet banking , agar uang saya bisa dialihkan ke tabungan yang bisa saya ambil uangnya untuk keperluan sehari hari. Terimakasih banyak Bank Mandiri Syariah karena telah menjadi bagian dari kehidupan sehari hari kami, walaupun kini Bank Syariah Mandiri telah bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia, saya tetap percaya bahwa Bank Syariah Indonesia tetap memegang teguh amanah dan ramah terhadap para nasabahnya. Aamiin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image