Rabu 19 May 2021 21:55 WIB

Dua Orang Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, Ini Kata Imun

Orang yang sudah divaksin kemudian meninggal dunia harus ditinjau dari banyak faktor.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 AstraZeneca sebelum disuntikkan.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 AstraZeneca sebelum disuntikkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua warga DKI Jakarta meninggal dunia usai vaksinasi Covid-19 AstraZeneca batch CTMA457 beberapa waktu lalu. Koordinator Program Studi Magister Imunologi dari Universitas Airlangga (Unair) Theresia Indah Budhy S menilai, orang yang sudah mendapatkan vaksin kemudian meninggal dunia harus ditinjau dari banyak aspek.

"Orang yang sudah divaksin kemudian meninggal dunia harus ditinjau dari banyak faktor. Mulai dari faktor internal hingga eksternal," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (19/5).

Dia menyebutkan, yang termasuk faktor internal seperti gen dalam tubuhnya yang memang sensitif atau tidak menutup kemungkinan dalam tubuhnya mengalami peradangan yang sebelumnya tidak diketahui. Sedangkan faktor eksternal, dia melanjutkan, bisa karena pengaruh lingkungan, demografi. 

"Jadi, banyak sekali faktor yang menentukan," kata Theresia. 

Untuk mengetahui penyebab pasti orang yang sudah mendapatkan suntikan imunisasi sampai meninggal dunia, Theresia menegaskan, dibutuhkan ilmu kedokteran forensik. Tim kedokteran forensik inilah yang melihat penyebab kematiannya. 

Jadi, dia menambahkan, semua organ tubuh dibuka dan setelah itu baru bisa diketahui kemudian menyimpulkannya.  "Artinya kalau kita menyimpulkan sekarang terlalu cepat. Jadi, harus dilihat dulu," katanya. 

Menurutnya, ini bukan hal yang sulit karena sekarang Indonesia telah memiliki banyak ahli forensik dan ahli imunologi yang bisa melacaknya.

Sebelumnya, Dua warga DKI Jakarta meninggal dunia usai vaksinasi Covid-19 AstraZeneca. Keduanya menerima suntikan vaksin AstraZeneca batch CTMA457.

Menurut Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dua orang itu adalah seorang pemuda berusia 22 tahun asal Jakarta Timur dan seorang lansia berumur 61 tahun.

Ketua Komisi Nasional KIPI Hindra Irawan Satari menyebutkan, lansia penerima vaksin AstraZeneca itu memiliki penyakit bawaan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement