Kamis 20 May 2021 13:59 WIB

Media Israel: Gencatan Senjata tak Terjadi Sebelum Jumat

Biden mendorong terjadi gencatan senjata antara Israel dan Palestina

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 FILE - Dalam file foto 17 Mei 2021 ini, petugas medis memeriksa puing-puing klinik perawatan kesehatan Gaza setelah serangan udara Israel di lantai atas sebuah bangunan komersial dekat Kementerian Kesehatan di Kota Gaza.
Foto: AP/Adel Hana
FILE - Dalam file foto 17 Mei 2021 ini, petugas medis memeriksa puing-puing klinik perawatan kesehatan Gaza setelah serangan udara Israel di lantai atas sebuah bangunan komersial dekat Kementerian Kesehatan di Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Media Israel melaporkan pejabat keamanan Israel memprediksi gencatan senjata di Jalur Gaza tidak akan terjadi sebelum hari Jumat (21/5). Hal ini dilaporkan stasiun televisi Channel 12.

Pada Kamis (20/5), media Turki, Yeni Safak, juga melaporkan pejabat Israel memprediksi serangan ke Gaza tidak akan berakhir sebelum Jumat besok. Walaupun Rabu (19/5) kemarin Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menurunkan ketegangan.

Baca Juga

Biden berharap ketegangan dapat mereda pada Kamis ini sehingga ada jalan menuju gencatan senjata. Tapi, Netanyahu menolak menghentikan serangan. "Saya bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai," katanya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei lalu sudah sebanyak 227 rakyat Palestina gugur dalam serangan Israel di Gaza. Sementara, 12 orang Israel tewas terkena tembakan roket dari Gaza.

Sebelumnya, pejabat senior Hamas memprediksi gencatan senjata akan tercapai beberapa hari lagi. Sumber dari pasukan keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Setelah dibantu mediator, tapi detail negosiasinya masih belum diungkapkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement