Kamis 20 May 2021 20:12 WIB

Arab Saudi Mulai Jajaki Dialog dengan Iran, Ini Alasannya

Arab Saudi ingin menjalin komunikasi intens dengan Iran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Arab Saudi ingin menjalin komunikasi intens dengan Iran. Merajut hubungan Arab Saudi-Iran
Foto: AP/Reuters/FinancialTimes
Arab Saudi ingin menjalin komunikasi intens dengan Iran. Merajut hubungan Arab Saudi-Iran

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan berharap pembicaraan dengan Iran dapat membuahkan hasil. Namun dia mengakui saat ini kedua negara masih dalam tahap awal dialog.

“Kami telah memulai beberapa pembicaraan eksplorasi. Mereka berada pada tahap yang sangat awal tetapi kami berharap,” kata Pangeran Faisal di Paris pada Selasa (18/5), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dia mengisyaratkan, hasil pembicaraan saat ini bergantung pada Iran. "Jika (Iran) dapat melihat bahwa kepentingan mereka pada hubungan yang baik dengan tetangga mereka, saya bisa berharap,” ujarnya.

Pangeran Faisal pun ditanya tentang konsekuensi pemilihan presiden Iran terhadap pembicaraan dengan Arab Saudi. “Pemahaman kami tentang kebijakan luar negeri Iran adalah yang ditetapkan pemimpin tertinggi. Jadi menurut kami tidak akan ada perubahan substansial,” kata dia. 

"Mungkin ada perubahan dalam perwakilan yang menggambarkan kebijakan itu, tetapi pada akhirnya, yang penting adalah apa yang terjadi di lapangan, dan itu didorong Pemimpin Tertinggi,” ujar Pangeran Faisal.

Sebelumnya Pemerintah Iran mengonfirmasi kabar tentang adanya pembicaraan dengan Arab Saudi. Tujuan dialog itu adalah mengurangi ketegangan antara kedua negara. “Tapi mari kita tunggu hasil pembicaraan (dengan Saudi) ini dan menilai berdasarkan hasil,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers virtual pada 10 Mei lalu, dikutip laman Aljazirah.  

Khatibzadeh mengungkapkan negaranya selalu menyambut pembicaraan dengan rekan-rekan regionalnya, termasuk Saudi. Kebijakan, kata dia, itu tidak berubah. 

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah mengatakan negaranya bercita-cita memiliki hubungan yang baik dengan Iran. Kendati demikian, Pangeran MBS tak memungkiri bahwa Arab Saudi masih menentang program nuklir dan dukungan yang diberikan Teheran terhadap kelompok milisi di kawasan. 

"Iran adalah negara tetangga dan kami ingin memiliki hubungan yang baik dan terhormat dengannya," kata Pangeran MBS dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Saudi pada 27 April lalu, dikutip laman Anadolu Agency. 

Dia mengungkapkan Arab Saudi ingin melihat Iran sejahtera dan memiliki kepentingan bersama satu sama lain. “Namun masalah negatif kami adalah tindakan negatifnya seperti program nuklirnya atau dukungan untuk milisi yang dilarang di beberapa negara di kawasan serta program rudal balistik," ujarnya. 

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi bekerja dengan mitra-mitranya untuk mengatasi masalah tersebut. “Kami berharap dapat mengatasinya serta memiliki hubungan yang baik dan positif dengan semua orang,” ucapnya. 

Pada 18 April lalu, Financial Times menerbitkan laporan yang menyebut bahwa pejabat tinggi Saudi dan Iran telah melakukan pertemuan di Baghdad, Irak. Pertemuan yang berlangsung pada 9 April lalu itu dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan bilateral kedua negara. Dalam menyusun laporannya, Financial Times mengutip pejabat-pejabat terkait yang enggan dipublikasikan identitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement