Kamis 20 May 2021 21:09 WIB

Unhan Beri Mantan Menhan Ryamizard Gelar Honoris Causa

Prestasi akademik Ryamizard merupakan teladan bagi para prajurit TNI. 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian
Foto: Istimewa
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pertahanan, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, dianugerahi Gelar Doktor Kehormatan oleh Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI). Gelar tersebut diberikan dengan pertimbangan jasa dan karya Ryamizard di bidang ilmu pertahanan, teknologi pertahanan, kemanusiaan, dan bidang kemasyarakatan lainnya terkait dengan pertahanan.

"Penganugerahan gelar kehormatan ini juga selaras dengan peta jalan pencapaian Unhan RI untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas program doktoral yang telah berjalan sejak 2018," ujar Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, dalam siaran pers, Kamis (20/5).

Amarulla menjelaskan, prestasi akademik Ryamizard merupakan teladan bagi para prajurit TNI untuk semakin bersemangat menimba ilmu di Unhan RI. Pada kesempatan itu Ryamizard memaparkan orasi ilmiah yang berjudul “Bela Negara sebagai Pondasi Dasar Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta dalam Menghadapi Ancaman Militer, Non militer dan Hibrida”.

Argumentasi akademik Ryamizard membuktikan makna dan implementasi Bela Negara sebagai dasar yang kokoh untuk Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Sejak tahun 1945, Sishankamrata telah terbukti mampu dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut dari penjajah.

Bahkan, Sishankamrata juga terbukti berhasil dalam memadamkan berbagai pemberontakan yang terjadi selama ini. Kini, Sishankamrata juga dituntut harus mampu menghadapi terorisme dan radikalisme yang dilakukan oleh aktor non negara.

Selain itu, Sishankamrata dapat dikerahkan untuk menghadapi ancaman pandemi Covid-19. Sishankamrata harus dapat diyakini oleh seluruh rakyat Indonesia untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang dilakukan oleh aktor negara dan aktor non negara.

Sishankamrata harus dipahami tidak saja oleh Mabes TNI. Namun, juga seluruh kementerian, lembaga negara, instansi pemerintah, kampus-kampus pendidikan tinggi, BUMN, BUMS dan lain sebagainya. "Bela Negara tidak hanya untuk prajurit TNI, tetapi juga seluruh prajurit Polri, ASN, pegawai swasta, mahasiswa dan seluruh warga negara Indonesia," ujarnya.

Kemudian, beberapa karya ilmiah yang ditulis Ryamizard juga dinilai menunjukkan kedalaman pemikiran yang akademik atas berbagai fenomena tidak hanya di lingkungan TNI namun juga pada tataran nasional, regional, dan internasional.

Diplomasi pertahanan juga banyak diterapkan ketika menjalin hubungan hubungan internasional demi kepentingan nasional untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan sekaligus berinisiatif menyusun arsitektur keamanan baru antarnegara dalam kerangka ASEAN Political Security Community (APSC).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement