Jumat 21 May 2021 13:55 WIB

Stasiun Cikampek Miliki Layanan Tes Genose

Layanan GeNose ini untuk penumpang kereta api jarak jauh.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang kereta api jarak jauh mengikuti layanan pemeriksaan Tes GeNose C19. ilustrasi
Foto: Antara/Galih Pradipta
Calon penumpang kereta api jarak jauh mengikuti layanan pemeriksaan Tes GeNose C19. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daop 1 Jakarta memastikan mulai hari ini (21/5), Stasiun Cikampek memiliki layanan tes Genose untuk penumpang kereta api (KA) jarak jauh. Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan sudah menyiapkan perangkat alat tes Genose lengkap dengan fasilitas pendukungnya. 

“Ada dua buah bilik pengambilan sampel napas, perangkat komputer, ruang tunggu dan print bagi analis, dan media (LCD, poster) sebagai alat sosialisasi cara melakukan Genose,” kata Eva dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (21/5). 

Baca Juga

Dia menuturkan, bagi calon penumpang KA jarak jauh yang akan melakukan pemeriksaan tes Genose diwajibkan tidak makan atau minum kecuali air mineral. Selain itu juga tidak merokok 30 menit sebelum melakukan tes. 

“Calon penumpang harus memiliki tiket KA atau kode booking yang telah terbayar lunas sebelum melakukan tes Genose,” ujar Eva. 

Eva mengimbau, para calon penumpang yang akan menggunakan layanan tes di stasiun agar melakukan pemeriksaan H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Tarif tes Genose di stasiun sebesar Rp 30 ribu. 

Dia menambahkan, untuk saat ini masa berlaku hasil negatif tes PCR, Rapid Antigen, dan Genose maksimal satu hari sebelum keberangkatan. Eva mengatakan, diarea Daop 1 Jakarta telah terdapat emoat stasiun yang melayani tes Genose yaitu di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, dan Cikampek. Sedangkan layanan Rapid Antigen hanya tersedia di Stasiun Gambir dan Pasar Senen.

Eva memastikan KAI terus berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dengan mengutamakan keselamatan. “Memastikan pelanggan dalam kondisi aman dan sehat, serta konsisten menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat,” jelas Eva.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement