Jumat 21 May 2021 16:49 WIB

Strategi Kemenparekraf Tingkatkan Daya Saing Pelaku Ekraf

Kemenparekraf dalam waktu dekat akan meluncurkan dana hibah pariwisata.

Rep: dedy darmawan nasution/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 3.020 ribu pelaku budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif (Buparekraf) di Kota Bandung menjalani vaksinasi Covid-19 di Trans Convention Center, Kota Bandung, Selasa (4/5). Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya melindungi semua unsur pariwisata di Kota Bandung dari pandemi Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sebanyak 3.020 ribu pelaku budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif (Buparekraf) di Kota Bandung menjalani vaksinasi Covid-19 di Trans Convention Center, Kota Bandung, Selasa (4/5). Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya melindungi semua unsur pariwisata di Kota Bandung dari pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan tiga strategi Kemenparekraf dalam meningkatkan daya saing bagi pelaku ekonomi kreatif, khususnya di Yogyakarta di tengah pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi.

“Pertama adalah peningkatan keterampilan. Apa yang kita dengar dari para pelaku jelas, kita harus memastikan bahwa Kemenparekraf memberikan keterampilan yang diperlukan untuk era baru dari segi pemasaran ekonomi kreatif berbasis online sampai ke pembuatan konten,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Jumat (21/5).

Di masa pandemi ini perkembangan ekosistem digital begitu pesat. Oleh karenanya, melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia Kemenparekraf diharapkan pelaku ekraf dapat memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan konsumen.

Kedua adalah menyiapkan program yang berbasis keadilan. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini bukan menjadi masalah di tengah pandemi, tapi harus mampu menghadirkan solusi, dengan memberdayakan masyarakat sekitar, sehingga dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya, karena sektor ini memiliki multiplier effect.

“Bagaimana sekarang pariwisata dan ekonomi kreatif itu tidak eksklusif tapi justru hadir untuk masyarakat yang selama ini tertekan oleh pandemi COVID-19. Selain itu, Kemenparekraf juga membuka peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif pemula, yang baru memulai usahanya,” ujarnya.

Terakhir Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf dalam waktu dekat akan meluncurkan dana hibah pariwisata. Hal ini mempertimbangkan potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat luas, sebanyak 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor ini.

Adapun, sebesar 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia bergerak di industri UMKM, dan 70 persen pelaku UMKM atau artisan tersebut bergerak di bidang parekraf. Sehingga, program ini harus tepat manfaat dan tepat sasaran.

“Yang ketiga adalah menyiapkan bantuan-bantuan yang tepat sasaran. Tidak boleh kita lengah karena sebentar lagi akan diluncurkan dana hibah pariwisata. Kita akan memastikan dana hibah pariwisata maupun bantuan-bantuan lain dan program-program lain dari Kemenparekraf itu menyasar pada masyarakat yang betul-betul membutuhkan,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement