Jumat 21 May 2021 17:03 WIB

Masjid Hadiah Pangeran UEA di Solo Mulai Dibangun

Pelaksana proyek sudah selesai memasang pagar di sekeliling proyek.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Peletakan batu pertama Masjid Sheikh Zayed di Solo, dihadiri Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi & Infrastuktur Uni Emirat Arab (UEA) H.E Suhail Mohammed Al Mazrouei, Duta Besar UEA untuk Indonesia H.E Amb. Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri, Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam, dan Walikota Solo Mas Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (6/3).
Foto: istimewa
Peletakan batu pertama Masjid Sheikh Zayed di Solo, dihadiri Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi & Infrastuktur Uni Emirat Arab (UEA) H.E Suhail Mohammed Al Mazrouei, Duta Besar UEA untuk Indonesia H.E Amb. Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri, Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam, dan Walikota Solo Mas Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Miniatur Masjid Sheikh Zayed hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlokasi di Solo sudah dimulai dibangun. PT Waskita Karya selaku pemenang tender telah memasang pagar pembatas proyek dan membangun kantor di lahan bekas depo Pertamina di daerah Gilingan dengan luas sekitar 2,9 hektare tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Hidayat Maskur, mengatakan, pada bulan Ramadhan kemarin Kemenag Solo telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait penyerahan aset dengan PT Waskita Karya selaku pemenang tender. Selanjutnya, Waskita Karya melangsungkan proses pembangunan masjid tersebut.

Hidayat menyebut, pelaksana proyek sudah selesai memasang pagar di sekeliling proyek serta pembuatan kantor.

"Kemarin sudah ada surat izin untuk kami berarti sudah mulai proses pembangunan karena pembuatan arah kiblat juga sudah selesai. Setelah pengukuran arah kiblat tentunya akan diikuti dengan pondasi dan sebagainya," terang Hidayat kepada wartawan, Jumat (21/5).

Menurutnya, proses pembangunan masjid ditargetkan selesai dalam 15 bulan sejak ditekennya MoU. Terkait bahan material berasal dari lokal Solo, kecuali untuk bahan-bahan tertentu yang tidak ada.

Hidayat menyatakan, Kemenag tinggal memantau dan menunggu pembangunan masjid sampai selesai sebelum diserahterimakan.

"Jadi memang itu hadiah dari Uni Emirat Arab untuk Pak Jokowi jadi nanti kita menerimanya bentuk utuh masjid berapapun harganya atau seperti apa modelnya nanti kita sampai akhir kita tunggu bersama-sama," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, dengan terpilihnya pemenang tender, maka proyek pembangunan Masjid Sheikh Zayed tinggal dijalankan.

"Yang jelas kemarin pemenang tendernya sudah kepilih Waskita Karya. Nanti kalau tidak salah pembangunannya 15-16 bulan. Harus sesuai target," ucap Gibran kepada wartawan.

Nantinya, masjid tersebut memiliki kapasitas untuk menampung 12 ribu jamaah secara penuh jika tidak ada pandemi. Setelah pembangunan masjid, akan diikuti pembangunan Islamic Center. Awalnya, masjid dan Islamic Center akan dijadikan satu lokasi. Namun, ternyata pemerintah UEA meminta lahan sekitar 4 hektare untuk pembangunan Islamic Center. Sehingga, Pemkot Solo menyiapkan alternatif lokasi pembangunan Islamic Center di sekitar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement