Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alissa Cahyaningtyas

Meningkatkan Peran dan Peluang Kaum Milenial Terhadap Eksistensi Industri Perbankan Syariah

Eduaksi | Monday, 24 May 2021, 22:07 WIB

Generasi milenial atau kaum milenial yaitu generasi muda masa kini yang lahir pada kisaran tahun 1980 sampai abad 20 an. Dibanding dengan generasi sebelumnya, generasi milenial ini memang sangat unik. Kehidupan kaum milenial saat ini tidak terlepas jauh dari kehidupan teknologi informasi dan komunikasi. Kaum milenial saat ini harus dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yang sangat pesat, Mereka harus cepat tanggap dalam hal teknologi, iilmu pengetahuan, publikasi yang merujuk pada perkembangan zaman digitalisasi era modern. Saat ini, teknologi dinilai telah memberikan dampak perubahan yang cukup signifikan dan efektif bagi beberapa industri yang mempunyai inovasi bagi para pengguna nya yaitu melalui munculnya teknologi sebagai alat bantu dan kendali nya dalam pengaplikasiannya. Implementasi teknologi di dunia perbankan mampu membuat sistem bank syariah lebi efisien. Sebagai kaum atau generasi milenial, kita juga harus benar-benar paham dalam memberikan peran atau kontribusi nyata dalam menggerakan ekonomi bangsa agar lebih berkualitas lagi bagi Negara khususnya industry perbankan syariah. Menyikapi hal sedemikian rupa, maka pihak terkait seperti pemerintah juga harus mendukung dengan memberikan sosialisasi terlebih dahulu pada kaum milenial.

Seperti yang tela diketahui, saat ini dunia sedang terkena wabah pandemic Covid-19 yang telah menyebar secara luas di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Akibatnya, banyak aktivitas yang terhambat, salah satunya yaitu dunia perbankan. Perkembangan perbankan syariah juga kini kian terancam terhambat. Dalam situasi sekarang ini, peran kaum milenial diharapkan dapat lebih terbuka terhadap hal ini. Pertama saat ini telah diketahui bahwa, kaum milenial tumbuh dan berkembang tidak jauh dengan teknologi era digital dan sosial media. Sebagai kaum yang tumbuh di era tersebut, maka ia harus cakap dan terampil dalam mengaplikasikan teknologi dengan hal yang positif dan bermanfaat agar mereka dapat menyesuaikan zaman dengan perkembangan bank syariah saat ini. Dengan demikian, milenial harus segera dapat mengoptimalisasikan laju perbankan syariah agar dapat mempermudah layanan yang lebih praktis. Kedua, menurut data terkait pengeluaran umat muslim tahun 2017 diperkirakan mencapai $2,1 triliun. Dengan jumlah yang cukup besar tersebut jelas berpeluang menjadi dana atau profit dalam jumlah besar di perbankan syariah. Kaum milenial muslim disini harus dapat berperan aktif dalam memberikan layanan perbankan islam yang lebih berguna dalam berinvestasi, seperti mengajukan pinjaman atau bahkan menabung bagi masa depan. Kini saatnya para milenial mulai memikirkan investasi yang cocok bagi dirinya dan masa depan. Perkembangan tren digital juga memberikan pilihan bagi milenial untuk berinvestasi sedini mungkin bagi mereka yang telah mempunyai penghasilan agar digunakan sebagai tabungan atau jaminan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Berbagai macam peluang kaum milenial terhadap eksistensi industry perbankan syariah kini wajib diketahui mulai sekarang. Milenial saat ini harus pintar-pintar mengambil peluang mana yang nantinya akan berpengaruh lebih baik untuk masa kini dan masa depan. Keberadaan Komite Nasional Keuangan Syariah (KKNS) bisa menjadi pendorong kemajuan dan eksistensi industry syariah. Dimana, milenial akan menjadi kelompok atau sasaran dalam pusat pengembangan bisnis perbankan syariah dalam beberapa tahun mendatang dengan menyesuaikan pada metode yang tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman. Di Indonesia sendiri telah banyak industry perbankan syariah yang mulai didirikan. Misalnya, BSI (Bank Syariah Indonesia), Bank BCA Syariah, Bank Mega Syariah dan lain sebagainya.

Dalam mengambil peluang tentu kita harus benar-benar yakin dan percaya bahwasannya apabila kita tidak perlu takut untuk mencoba hal baru. Sebab berani mengambil peluang merupakan salah satu kunci sukses bagi diri sendiri maupun orang lain. perbankan syariah di Indonesia harus menjadi perbankan yang terdepan dalam menjalankan layanan keuangan yang halal bagi masyarakat. Sebagai kaum milenial, peluang dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan kembali supaya perkembangan perbankan syariah memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi peluang tersebut. Karakter positif generasi milenial yang inovatif dan mudah beradaptasi dengan situasi dan kondisi perbankan syariah harus paham betul menyikapi modernisasi zaman yang semakin pesat. Para milenial dituntut untuk dapat memunculkan suatu inovasi berupa ide, gagasan, produk yang baru dan dapat diterima oleh masyarakat dan diaplikasikan langsung kebermanfaatannya terkait apa saja kebutuhan yang menjadi sasarannya. Selain harus pandai berinovasi, sebagai milenial tentunya juga harus adaptif atau mampu berdaptasi dengan segala kondisi dan situasi yang terjadi. Generasi milenial yang adaptif diharapkan akan mampu membawa perubahan yang lebih maju, baik daripada sebelumnya. Merekalah yang harus adaptif dan tanggap apabila sewaktu-waktu dunia perbankan syariah terjadi masalah. Milenial yang adaptif akan cepat tanggap dan kritis dalam menyikapi perubahan agar mampu memcahkan masalah dan melatih kemandirian mereka terhadap permasalahan tersebut.

Kaum milenial berpeluang dalam rangka pendorong perbankan syariah supaya lebih giat dan pantang menyerah terhadap memajukan kegiatan atau aktivitas perbankannya. Sebagai milenial muda, tentu kita berkewajiban memiliki jiwa semangat yang tinggi dalam melakukan segala aktivitasnya. Dengan semangat dan pendorong yang dimiliki pada masing-masing individu, diharapkan dapat menjadi pondasi dan peluang dalam memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya dalam sektor atau industry perbankan syariah. Melihat progress dari perkembangan perbankan syariah saat ini, harapannya kelak di masa yang akan datang perbankanIndoesia akan terus mengalami pelonjakan pertumbuhan yang semakin maju, positif serta dapat menyejahterakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian meningkat. Dalam memaksimalkan peluang pada industry perbankan syariah, perlu adanya inovatif berupa ide, gagasan, produk yang baru. Kaum milenial memiliki peluang dalam meluncurkan inovatif yang kreatif dan memberikan pengaruh positif dan terobosan yang baru pada industry perbankan syariah.

Jadi sebagai milenial muda, kita dapat terus meningkatkan peran dan peluang terhadap eksistensi industry perbankan syariah agar para generasi milenial terus dapat berkembang dan milenial saat ini sangat dibutuhkan sebagai bentuk agen of change di tengah-tengah masyarakat. Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi anak milenial muda sebagai harapan bangsa untuk menyalurkan segala bentuk kontribusi nyata serta berpikiran terbuka dari buah pemikirannya yang kreatif, inovatif dan kritis tentang memajukan eksistensi perbankan syariah sebagai bank yang pelaksanannya berdasarkan hukum islam dan dinilai lebih adil dan tidak membebani masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image