Selasa 25 May 2021 13:32 WIB

Penghuni 18 Rusun di Surabaya Jalan Tes Covid-19

Sebanyak 12 penghuni Rusun Penjaringan Sari dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.
Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Para penghuni 18 rumah susun (rusun) yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, diminta menjalani swab test Covid-19. Ini menyusul adanya belasan penghuni salah satu rusun terkonfirmasi Covid-19.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Selasa (25/5), mengatakan setelah 12 penghuni Rusun Penjaringan Sari dinyatakan positif Covid-19, Pemkot Surabaya langsung mengambil sejumlah langkah. "Salah satunya yakni 18 rusun di Surabaya diminta melaksanakan swab test hari ini," katanya.

Baca Juga

Satgas Covid-19 Surabaya melaporkan terdapat dua orang terpapar Covid-19 di Rusun Penjaringan Sari pada Jumat (21/5). Keesokan harinya tim Dinas Kesehatan (Dinkes) langsung melakukan 'tracing' di wilayah itu.

Sebanyak 74 orang penghuni blok D Rusun Penjaringan Sari diwajibkan menjalani swab test dan sterilisasi wilayah. Pada Ahad (22/5), hasil swab keluar dan dinyatakan 12 orang yang terindikasi Covid-19.

Febri mengatakan swab test serentak yang digelar Selasa ini, tim puskesmas mendatangi rusun sesuai dengan masing-masing wilayah seperti Rusun Bandar Rejo dan Romokalisari maka yang bertugas adalah Puskesmas Sememi. Selain itu, kata dia, agar swab hunter berjalan semakin masif, tim gabungan personel satgas akan diterjunkan bahkan dia memastikan TNI dan Polri juga ikut mengondisikan tes swab hunter tersebut.

"Selain TNI Polri anggota Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo pasti terlibat juga," katanya.

Febri mengatakan hal ini menjadi penting dilakukan untuk memetakan kembali lokasi penyebaran Covid-19 khususnya di Kota Surabaya. Bahkan, langkah ini diambil untuk memastikan apabila ada penghuni rusun yang telah melakukan kegiatan di luar kota selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah maka wajib untuk mengikuti swab test.

"Jangan sampai terjadi penyebaran atau munculnya klaster di wilayah rusun," katanya.

Febri meminta agar kegotong-royongan antarwarga demi mencegah penyebaran Covid-19 tidak meluntur. Meskipun sebagian warga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19, ia berharap masyarakat abai pada prokes Covid-19.

"Mudah-mudahan kalau semua dapat terkendali pandemi akan segera hilang dari Surabaya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement