Selasa 25 May 2021 16:06 WIB

Pasangan India Menikah di Atas Pesawat, Terobos Prokes

Otoritas penerbangan sipil India telah memerintahkan penyelidikan pernikahan itu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan dan kerabat membawa jenazah korban COVID-19 untuk dikremasi di Jammu, India, Minggu, 25 April 2021.
Foto: AP Photo/Channi Anand
Petugas kesehatan dan kerabat membawa jenazah korban COVID-19 untuk dikremasi di Jammu, India, Minggu, 25 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pasangan India menyewa pesawat penumpang untuk menggelar pernikahan di udara pada Ahad (23/5). Pesta pernikahan ini melanggar aturan pembatasan yang terkait dengan virus corona, karena membawa lebih dari 160 tamu undangan di pesawat.

Otoritas penerbangan sipil India telah memerintahkan penyelidikan dan menangguhkan awak jet tersebut. Surat kabar Hindustan Times psangan yang belum disebutkan namanya itu menikah di atas pesawat SpiceJet.

Baca Juga

Pasangan itu menikah ketika pesawat terbang di atas kuil Meenakshi Amman yang bersejarah dalam perjalanan dari Madurai ke Bengaluru. Video dan foto-foto pernikahan mereka diunggah ke media sosial. Hampir seluruh penumpang di dalam pesawat tersebut tidak memakai masker, dan mengabaikan aturan untuk menjaga jarak sosial.

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil telah meminta SpiceJet untuk mengambil tindakan terhadap pengantin dan tamu mereka. Juru bicara SpiceJet mengatakan, pihaknya telah memberikan pengarahan kepada pengantin dan tamu undangan untuk menerapkan protokol kesehatan selama acara berlangsung. Namun, mereka tidak mematuhi aturan tersebut.

"Agen dan penumpang tamu diberi pengarahan secara rinci, baik secara tertulis maupun lisan, tentang jarak sosial dan norma keselamatan yang harus diikuti sesuai pedoman Covid-19, baik di bandara maupun di dalam pesawat selama perjalanan," kata juru bicara SpiceJet, dilansir Aljazirah, Selasa (25/5).

"Meskipun ada permintaan dan pengingat berulang kali, penumpang tidak mengikuti pedoman Covid-19, dan maskapai mengambil tindakan yang sesuai sesuai aturan," ujar juru bicara SpiceJet menambahkan.

Beberapa negara bagian telah memberlakukan karantina yang ketat selama enam minggu terakhir. India menghadapi gelombang virus corona yang cukup parah, dan telah menyebabkan lebih dari 120.000 kematian. India mencatat lebih dari 26 juta kasus virus corona, dan rumah sakit mulai kewalahan. Para ahli mengatakan jumlah korban pasti jauh lebih tinggi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement