Kamis 27 May 2021 18:59 WIB

Habib Ja'far: Luka Palestina, Luka Orang Indonesia

Palestina juga menjadi ujian ukhuwah wathaniyah sebagai sesama orang Indonesia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Habib Jafar: Luka Palestina, Luka Orang Indonesia. Kendaraan melintas didekat mural bertema Palestina di Jl Ciledug Raya, Jakarta, Selasa (25/5). Mural tersebut merupakan bentuk solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina dan Masjid Al Aqsa terhadap serangan pasukan Israel.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Habib Jafar: Luka Palestina, Luka Orang Indonesia. Kendaraan melintas didekat mural bertema Palestina di Jl Ciledug Raya, Jakarta, Selasa (25/5). Mural tersebut merupakan bentuk solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina dan Masjid Al Aqsa terhadap serangan pasukan Israel.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah kondang Habib Ja'far Al Hadar menyampaikan tausiyah dalam agenda bertajuk 'Puisi Cinta Palestina: Membasuh Luka Palestina' yang digelar oleh Baznas RI secara daring, Kamis (27/5). Dia mengatakan, Palestina adalah ekspresi ukhuwah Islamiyah umat Islam.

"Kita sedang diuji sebagai umat Islam, apakah kita akan bersatu padu untuk menyatukan barisan melawan penjajahan Israel atas Palestina. Inilah ekspresi dari sholat berjamaah kita setiap hari, apakah kita juga akan berjamaah melawan Israel," ujarnya.

Baca Juga

Dia mengingatkan, kalau masih disibukkan dengan sikap saling mencaci-maki satu sama lain, maka Israel bukan hanya tidak akan hancur, tetapi juga masih ada di dalam diri setiap orang karena sikap buruk yang masih dilakukan itu.

Habib Ja'far menekankan, luka Palestina adalah luka orang Indonesia apa pun agamanya karena kemerdekaan Indonesia dibantu oleh Palestina. Indonesia juga telah berjanji melalui pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan dan perdamaian harus diwujudkan.

Selain itu, Habib Ja'far menyampaikan, Palestina juga menjadi ujian ukhuwah wathaniyah sebagai sesama orang Indonesia. "Apakah kita bersatu-padu untuk melawan Israel dan memerdekakan Palestina, inilah ujian persaudaraan sesama bangsa Indonesia, apa pun agamanya," ucapnya.

Palestina juga merupakan luka secara utuh bagi umat manusia apa pun agamanya, bangsa, dan negaranya. Tidak perlu melihat apa agamanya, dan bahkan tidak perlu menjadi orang beragama untuk membela Palestina.

"Cukup menjadi manusia, kita akan terpanggil untuk membela Palestina. Palestina adalah ekspresi ukhuwah insaniyah kita, ukhuwah sesama manusia. Kalau urusan Palestina tidak bisa mengetuk persaudaraan kemanusiaan kita, maka jangan berharap pada urusan lain, karena Palestina adalah tragedi terbesar dan paling mengerikan abad ini," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement