Jumat 28 May 2021 14:09 WIB

Sayap Kanan Prancis Bungkam Muslim Dukung Palestina

Protes yang mendukung Palestina dianggap sebagai gangguan ketertiban umum.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Sayap Kanan Prancis Bungkam Muslim Dukung Palestina. Unjuk rasa Pro-Palestina di Paris, Prancis, berakhir rusuh pada Sabtu (26/7).
Foto: AP Photo/Benjamin Girette/ca
Sayap Kanan Prancis Bungkam Muslim Dukung Palestina. Unjuk rasa Pro-Palestina di Paris, Prancis, berakhir rusuh pada Sabtu (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis dengan cepat melarang pawai pro-Palestina. Menurut Presiden Emmanuel Macron, pawai dan aksi protes yang mendukung Palestina dianggap sebagai gangguan ketertiban umum.

Protes itu, kata dia, dapat merugikan kepentingan Israel. Sementara itu, penyelenggara demonstran pro-Palestina mengutuk upaya pemerintah membungkam hak-hak mereka.

Baca Juga

Bagaimanapun, bagi Muslim Prancis, dengan melakukan aksi protes juga termasuk mengungkapkan realitas. “Prancis adalah satu-satunya negara demokrasi di dunia di mana protes yang mendukung Palestina dilarang,” kata Pembela Hak Asasi Manusia, Elias d'Imzalene.

Larangan protes itu mengikuti arahan Macron yang berusaha membungkam suara Muslim di Prancis. Awal tahun ini, Macron mendorong Piagam Imam, prinsip yang akan mendefinisikan Islam di Prancis. Dalam piagam tersebut tercantum aturan yang mengatur pembicaraan Muslim di masjid.

“Para imam dan masjid harus menandatangani Piagam Imam yang ditulis oleh Pemerintah Prancis,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement