Sabtu 29 May 2021 16:09 WIB

Bukti Kekuatan Alquran yang Lembutkan Hati Umat Manusia

Salah satu mukjizat Alquran adalah mampu menggetarkan hati

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Salah satu mukjizat Alquran adalah mampu menggetarkan hati. Membaca Alquran. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Salah satu mukjizat Alquran adalah mampu menggetarkan hati. Membaca Alquran. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Alquran yang dibaca dengan sungguh-sungguh dan didengarkan dengan seksama akan mampu menembus relung hati lalu melembutkannya.  

 

Baca Juga

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

 

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Alquran yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.” (QS Az Zumar 23)

 

Dalam sebuah hadits berkata Asma binti Abu Bakar mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda, bahwa ketika Alquran dibacakan kepada mereka rasanya seperti Allah sedang memanggil mereka. Maka seketika mata orang yang mendengarnya berkaca-kaca dan tubuh mereka menggigil karena takjub. 

 

Rasulullah, adalah orang pertaa yang hatinya bergetar ketika diperdengarkan ayat Alquran.  Bahkan ketika orang lain sedang membacakannya. Hingga Rasul menangis ketika mendengar lantunan ayat Alquran. 

 

Seperti kisah Abdullah bin Masud yang diminta Rasul untuk membacakan surat An Nisa, lalu saat sampai ayat ke-41, beliau menangis. 

 

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ شَهِيدًا “Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka.” 

 

حَدَّثَنَا صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ يَحْيَى بَعْضُ الْحَدِيثِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ الْأَعْمَشُ وَبَعْضُ الْحَدِيثِ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ وَعَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ عَلَيَّ قَالَ قُلْتُ أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ قَالَ إِنِّي أَشْتَهِي أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي قَالَ فَقَرَأْتُ النِّسَاءَ حَتَّى إِذَا بَلَغْتُ { فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا } قَالَ لِي كُفَّ أَوْ أَمْسِكْ فَرَأَيْتُ عَيْنَيْهِ تَذْرِفَانِ

 

“Dalam Hadits riwayat Bukhari, telah menceritakan kepada kami Shadaqah Telah mengabarkan kepada kami Yahya dari Sufyan dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah - Yahya berkata, sebagian hadits dari Amru bin Murrah - dia berkata, “Nabi SAW bersabda padaku, ‘Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah Al A'masy berkata, ‘dan sebagian hadits- Telah menceritakan kepadaku Amru bin Murrah dari Ibrahim dari bapaknya dari Abu Dluhaa dari Abdulalh dia berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda: 

"Bacakanlah Alquran padaku." Aku pun berkata, "Aku membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah dia diturunkan?" beliau bersabda: "Sesungguhnya aku suka mendengarnya dari orang lain." Akhirnya aku pun membacakan surat An Nisa dan ketika sampai pada ayat, "Dan bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka." Maka beliau pun bersabda padaku: "Cukuplah." Lalu aku pun melihat kedua mata beliau meneteskan air.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement